Pemerintah Gencar Dorong Sektor Manufaktur ke Arah 4.0

- 26 Agustus 2020, 08:31 WIB
Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kemenperin, Muhammad Khayam pada pembukaan Bimbingan Teknis dan Asesmen INDI 4.0 Sektor IKFT yang dilaksanakan secara virtual, Selasa (25/8).
Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kemenperin, Muhammad Khayam pada pembukaan Bimbingan Teknis dan Asesmen INDI 4.0 Sektor IKFT yang dilaksanakan secara virtual, Selasa (25/8). /Kemenperin/

Lingkar Kediri-Kementerian Perindustrian semakin gencar mendorong sektor manufaktur di tanah air untuk segera bertransformasi ke arah industri 4.0.

Sebab, upaya strategis tersebut diyakini memberikan manfaat besar bagi perusahaan, terutama dalam kemampuan berdaptasi dengan kebiasaan baru sebagai dampak pandemi Covid-19.

“Langkah ini merupakan bagian dari implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0, yang tentunya akan membawa keuntungan kepada sektor industri seperti peningkatan kinerja mesin dan peralatan, kecepatan operasi produksi dan kualitas produk, serta bisa compatible dengan protokol kesehatan,” kata Muhammad Khayam pada pembukaan Bimbingan Teknis dan Asesmen INDI 4.0 Sektor IKFT yang dilaksanakan secara virtual, Selasa (25/8).

Baca Juga: BTS Ingin Capai 7 Target Ini di Penghujung Tahun 2020, Army Harus Tau!

Dirjen IKFT menyebutkan, kegiatan asesmen Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0) bertujuan untuk mengukur kesiapan perusahaan dalam bertransformasi ke arah industri 4.0, khususnya sektor IKFT.

“Besar harapan kami bahwa melalui momen ini industri Indonesia dapat segera lepas landas dan segera mengangkasa kembali menjadi industri tangguh yang berdaya saing global,” tuturnya.

Baca Juga: Kemenperin Luncurkan Indonesia Food Innovation

Pada kegiatan assemen ini, juga dipaparkan mengenai implementasi industri 4.0 pada sektor IKFT yang sudah berkembang dengan berbagai sistem aplikasinya masing-masing.

Contohnya pada produsen tesktil PT. Eratex Djaja yang berhasil menghemat listrik, air, batubara, dan emisi gas rumah kaca setelah menerapkan teknologi industri 4.0.

“Pada hari pertama ini, kami berhasil melibatkan sebanyak 156 peserta dari sektor industri tekstil dan industri pengolahan bahan galian nonlogam.Besok, kami akan menggandeng peserta dari industri kimia hulu dan hilirnya,” ujar Khayam.

Halaman:

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: Kemenperin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x