Penolakan Deklarasi KAMI di Surabaya Akan Berdampak Melambungnya Nama KAMI

- 28 September 2020, 19:17 WIB
Logo Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI)
Logo Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) /

Lingkar Kediri - Pelaksanaan deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang diselenggarakan di Surabaya, Senin (18/9/2020), mendapat dibubarkan oleh polisi.

Namun, dengan aksi pembubaran serta penolakan dari pihak kepolisian akan memicu melambungnya nama KAMI.

Hal tersebut diakui oleh deklarator KAMI, Gde Sirana Yusuf.

Baca Juga: Inilah Daftar Pemain Dinamo Zagreb Melawan Indonesia U-19

Baca Juga: Pasien Covid-19 Bisa Ikut Nyoblos di Pilkada

"Polisi semestinya berpihak netral, mengamankan deklarasi KAMI di dalam gedung, dan mengamankan aksi yang menentang KAMI di luar gedung. Tapi, rasa takut, panik dan pesan-pesan intimidasi kepada KAMI ini justru melambungkan nama Gatot Nurmantyo dan KAMI," kata Yusuf berdasarkan penelusuran Tim Lingkar Kediri dari RRI.

Ia menduga, ada kekuatan besar di balik aksi massa mengagalkan deklarasi KAMI di Surabaya itu. Pasalnya, dengan jumlah massa yang sedikit sudah berhasil mengusir Gatot dari Surabaya.

"Jelas ada kekuatan besar yang memback up operasi mengamputasi KAMI. Dalam sejarah RI, tidak ada mantan Pangab yang dianggap musuh penguasa. Ini pertanda KAMI dianggap berbahaya bagi kelangsungan rezim," tegasnya.

Baca Juga: BPS Sebut 17 Persen Warga di Indonesia Yakin Tidak Tertular Covid-19

Halaman:

Editor: Erik Okta Nurdiansyah

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x