LINGKAR KEDIRI - Anggota Komisi I DPR RI Syaifullah Tamliha menanggapi soal pro kontranya film G30S/PKI untuk ditonton masyarakat.
Syaifullah menilai, peristiwa kelam dan bersejarah dalam film tersebut bisa membuat siapa saja bisa mengenang dan mengingatnya.
Anggota DPR RI dari fraksi PPP itu menilai, penayangan G30S/PKI itu diperlukan untuk mengingat sejarah kekejaman PKI.
Baca Juga: Arsip Rahasia G30S PKI Diungkap Badan Intelijen AS, CIA Sebut Dalangnya Adalah Soeharto, Benarkah?
Baca Juga: Kisah Pilu G30S PKI: 10 Perempuan Tertuduh yang Jadi Korban Salah Tangkap Pembunuh Para Jenderal
"Ini merupakan film dokumenter yang dibuat berdasarkan saksi peristiwa seperti kesaksian putri dari Jenderal Ahmad Yani dan lainnya serta fakta di persidangan yang dipimpin oleh Ali Said," jelas Syaifullah, dilansir dari Pikiran Rakyat Tasikmalaya.
Syaifullah menambahkan, perlu adanya kewaspadaan akan munculnya PKI di Indonedia, hal itu selama TAP MPRS Nomor XXV/MPRS/1966 belum dicabut.
Menurutnya, TNI masih menjadi lembaga pertahanan untuk tetap memantau munculnya organisasi berpaham komunis tersebut.
Baca Juga: Link Live Streaming TvOne G30S/PKI: Penumpasan Pengkhianatan G30S-PKI Malam ini
"Sebab masalah ideologi bukan hanya masalah keamanan, namun juga pertahanan yang menjadi kewenangan TNI," lanjutnya.