Menkes Terawan Lama Tak Muncul ke Publik, Ternyata Masih Fokus Tangani Covid-19

- 1 Oktober 2020, 21:53 WIB
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. / Instagram/@kemenkes_ri

LINGKAR KEDIRI - Jadi buah bibir netizen dan masyarakat seluruh negeri, Menteri Kesehatan (Menkes) RI Terawan Agus Putranto belum juga mau berbicara banyak.

Sebelumnya, nama Terawan jadi trending setelah Pembawa Acara Najwa Shihab berani mewawancarai kursi kosong yang seharusnya dihadiri Menkes Terawan di acara Mata Najwa.

Sehari setelah aksi Najwa Shihab viral, Menkes lagi-lagi menjawab dengan santai menyebut soal tanggal main hingga meminta masyarakat tetap berdoa.

Baca Juga: Bantuan Kuota Internet Gratis Indosat dari Kemdikbud Belum Masuk? Segera Lakukan Cara ini

Baca Juga: Anies Baswedan Terancam Lengser, Akibat Melawan Aturan Jokowi

Kendati demikian, Menkes Terawan nyatanya masih disibukkan dengan rutinitasnya untuk menangani pandemi Covid-19 di Indonesia.

Komentari kinerja Menkes Terawan, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena menilai bahwa Menkes Terawan dan jajarannya di Kementerian Kesehatan minim bicara ke publik selama pandemi Covid-19 ini.

Dikutip Lingkarkediri dari Zona Jakarta dan Pikiran Rakyat, Menkes Terawan disebut sebelumnya telah mengonfirmasi kehadirannya dalam acara Mata Najwa.

Baca Juga: Kabar Kontroversial Menkes Terawan Mundur Setelah Dihujat Sana-sini, Benarkah?

Namun, wawancara yang sejatinya hendak menanyakan perkembangan penanganan Covid-19 yang dilakukan Menkes Terawan, ternyata tidak hadir saat acara Mata Najwa berlangsung.

Salah satunya menyinggung alasan Menkes belum mundur seperti menteri-menteri lain di belahan dunia yang gagal menangani corona.

"Apakah penanganan kita lebih baik? Publik meminta kebesaran Menkes mundur, siap Pak?" tanya Najwa Shihab pada kursi kosong yang tentu saja tak tidak mendapat jawaban.

Najwa Shihab wawancarai kursi kosong di program Mata Najwa.*
Najwa Shihab wawancarai kursi kosong di program Mata Najwa.*

Baca Juga: Akibat Wawancara Kursi Kosong di Mata Najwa, Menkes Terawan Merespon 'Tunggu Tanggal Mainnya Ya'

Sebagaimana diberitakan oleh Warta Ekonomi sebelumnya, masyarakat juga menilai Terawan tidak becus dan tidak serius dalam menangani pandemi Covid-19 di Tanah Air.

Sudah terlanjur viral, Menkes Terawan pun menanggapi hal tersebut dan meminta masyarakat untuk menunggu tanggal mainnya.

"Tunggu tanggal mainnya ya," ujar Menkes dalam pesan singkatnya, seperti dikutip Warta Ekonomi pada Selasa, 29 September 2020.

Baca Juga: Najwa Shihab Kepo Soal Penanganan Pandemi, Berharap Menkes Terawan Datang di Acaranya

Terkait hujatan publik kepada dirinya, Terawan meyakini bahwa Tuhan akan memberikan pertolongan kepada dirinya.

Selain itu, ia meminta publik untuk terus berdoa agar Tuhan memberi pertolongan bagi Indonesia.

"Tuhan yang menjagai. Berdoa. Tuhan akan menolong bangsa dan negara Indonesia," tandasnya.

Baca Juga: 3.500 Dokter Magang Siap Tangani Pasien Covid-19. Menkes Terawan Gelar Konferensi Pers Virtual

Sedari awal dilantik, kinerja Menkes Terawan sudah menjadi sorotan. Bahkan media asing juga sempat menguliti sepak terjang dokter bergelar jenderal tersebut.

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena di Ruang Rapat Komisi IX, Gedung Nusantara I DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis 16 Januari 2020.
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena di Ruang Rapat Komisi IX, Gedung Nusantara I DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis 16 Januari 2020. DOK. DPR RI

Dilansir dari RRI, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena menilai, komunikasi publik Menteri KesehatanTerawan Agus Putranto dan jajarannya di Kementerian Kesehatan lemah dalam menghadapi pandemi Covid-19.

"Yang kami temukan saat rapat kerja dengan Menteri Kesehatan beserta jajarannya terkait komunikasi publik yang lemah," kata Melki, Rabu (30/9/2020).

Baca Juga: Nyatakan G30S/PKI Sudah Mati, Anak DN Aidit: Kalaupun Ada Sudah Pasti Dikepruk

Melki mengatakan, dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI, banyak program kerja yang sudah dan akan dilakukan Menkes beserta jajarannya dalam penanganan Covid-19. Namun, hal tersebut tidak terpublikasi dengan baik.

"Sehingga kinerja Menkes dan Kemenkes seolah-olah tertutup oleh kementerian atau lembaga lain yang mampu tampilkan kinerjanya dengan baik ke publik melalui media massa," ujarnya.

Politisi Partai Golkar ini meminta Menteri Kesehatan Terawan dan jajarannya mulai membenahi pola komunikasi publik, sehingga publik dapat mengetahui apa saja yang telah dikerjakan Kemenkes.

Baca Juga: Arsip Rahasia G30S PKI Diungkap Badan Intelijen AS, CIA Sebut Dalangnya Adalah Soeharto, Benarkah?

Tak hanya itu, ia meminta Menkes untuk mengoptimalkan kerja sama dengan TNI-Polri, BIN, BUMN dan BNPB dalam penanganan Covid-19.

"Sehingga mendorong optimisme dan kepercayaan publik dalam merespon apapun dinamika Covid-19 di seluruh penjuru tanah air," pungkasnya.

Setelah seantero negeri mencari-car Menkes Terawan, akhirnya beliau menunjukkan batang hidungnya dan terlihat masih sibuk mengurusi keperluan penanganan pandemi Covid-19.

Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto.
Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto. ANTARA

Baca Juga: Belajar dari Youtube, Pelaku Vandalisme Musholla Darussalam Dalam Kejiwaan Sehat dan Stabil

Dilansir dari PMJ News, kali ini Menkes Terawan muncul di Rapat Koordinasi Persiapan Program Vaksin, Jakarta, pada Kamis 1 Oktober 2020. Ia mengatakan bahwa prioritas penerima vaksin Covid-19akan diberikan kepada garda terdepan penanganan Covid-19 yakni seluruh tenaga medis.

Terawan juga menambahkan, masyarakat umum yang bekerja di lingkungan fasilitas medis juga akan menjadi prioritas pemberian vaksin di tahap awal.

"Prioritas vaksin akan diberikan kepada garda terdepan yakni seluruh tenaga medis dan seluruh masyarakat yang bekerja pada fasilitas medis,” kata Terawan yang dilansir dari PMJNews.

Baca Juga: ASN Bikin Gaduh di Medsos, Bupati Nganjuk Awasi Seluruh Aparatur Sipil Negara

Terawan menegaskan, prioritas selanjutnya yaitu akan diberikan kepada masyarakat yang masuk kategori risk, yakni para pekerja yang berada di rentang usia 18 tahun sampai 59 tahun.

Terawan menambahkan bahwa untuk kebutuhan vaksinasi dari prioritas yang akan diberikan itu mencapai 320 juta dosis. Dari kebutuhan tersebut, maka dosis vaksin yang dibutuhkan sebanyak 352 juta dosis.

"Dengan indeks pemakaian vaksin, maka kita harus bisa menyediakan 352 juta dosis vaksin," ucap Terawan.

Baca Juga: Gatot Nurmantyo Dihadang dan Dihujat Massa Usai Tabur Bunga di TMP Kalibata

Kementerian Kesehatan sudah menyusun langkah-langkah untuk kesiapan fasilitas kesehatan di Indonesia terkait prioritas yang akan diberikan pada kebutuhan vaksin Covid-19.

Kemenkes juga telah melakukan pelatihan kepada tenaga kesehatan mengenai tata cara penggunaan vaksinCovid-19 tersebut.

Selain itu, Kemenkes telah menyiapkan dua puskesmas yang akan menjadi tempat simulasi, yakni Puskesmas Abiansemal di Kabupaten Badung, Denpasar dan Puskesmas Tanah Sereal di Kota Bogor, Jawa Barat.

Baca Juga: Solusi Sertifikat Prakerja Tak Kunjung Muncul, Simak Penjelasannya Agar Insentif Cepat Cair

Juga, Kemenkes juga tengah mempercepat penyelesaian klaim biaya perawatan pasien Covid-19 di rumah sakit.

Dikutip dari laman Kemenkes, Kementerian Kesehatan RI mempercepat penyelesaian klaim biaya perawatan pasien COVID-19. Hingga saat ini jumlah RS yang telah mengajukan klaim 1.356.

''Kami melakukan percepatan pembayaran klaim kepada rumah sakit yang melayani dan merawat pasien COVID-19, tentunya untuk menjaga cashflow dan mutu layanan rumah sakit'' Ungkap Menteri Kesehatan Terawan (30/9).

Baca Juga: Fakta Ilmiah Oarfish, Dapat Prediksi Gempa dan Tsunami yang Nyaris 100 Persen Benar

Plt. Dirjen Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan Prof Kadir menjelaskan lebih detail tentang prosedur klaim dimulai dari pengajuan klaim oleh rumah sakit, pengajuan tersebut kemudian diverifikasi oleh BPJS Kesehatan, Kemenkes, dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

''Selanjutnya dilakukan pembayaran uang muka oleh Kemenkes. Setelah proses verifikasi selesai dilakukan pelunasan klaim oleh Kemenkes, pembayaran diterima di rumah sakit,'' katanya.***(Nika Wahyu/Zona Jakarta)

Editor: Mualifu Rosyidin Al Farisi

Sumber: Pikiran Rakyat PMJ News Zona Jakarta RRI Warta Ekonomi Kemenkes


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x