Akhirnya! Polisi Ungkap Penyebab Demo Ricuh di Jakarta Bukan Buruh dan Mahasiswa, Lalu?

- 10 Oktober 2020, 18:55 WIB
Sebuah pos polisi dibakar pengunjuk rasa yang menolak pengesahan Omnibus Law UU Cipta Kerja saat bentrok dengan polisi di kawasan Harmoni, Jakarta, Kamis 8 Oktober 2020. Unjuk rasa tersebut berakhir ricuh dan mengakibatkan sejumlah fasilitas umum rusak.
Sebuah pos polisi dibakar pengunjuk rasa yang menolak pengesahan Omnibus Law UU Cipta Kerja saat bentrok dengan polisi di kawasan Harmoni, Jakarta, Kamis 8 Oktober 2020. Unjuk rasa tersebut berakhir ricuh dan mengakibatkan sejumlah fasilitas umum rusak. /Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/aww./

LINGKAR KEDIRI – Omnibus Law UU Cipta Kerja mendapat penolakan dari berbagai elemen masyarakat, para buruh dan mahasiswa pun melakukan demo hampir diseluruh kota di Indonesia.

Aksi demo pun banyak yang berujung kericuhan, antara massa demo dan pihak kepolisian.

Tidak sedikit massa aksi demo yang diamankan oleh pihak kepolisian, setelah diselidiki polisipun akhirnya merilis para massa demo yang rusuh tersebut.

Baca Juga: Kekerasan Demo Omnibus Law Menjadi Tontonan Dunia, Fadli Zon: Bagaimana Investor Mau Masuk

Pihak kepolisian juga memastikan, massa demo yang menimbulkan kericuhan bukan berasal dari kelompok buruh ataupun mahasiswa.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus angkat bicara terkait hal tersebut, pada kamis (8/10).

"Sebelum demo kita lakukan razia dan memang mereka ini bukan orang-orang yang mau demo, bukan orang-orang yang buruh maupun mahasiswa. Mereka ini orang-orang yang memang anarko, pengangguran semua, orang-orang jalanan itu yang kita temukan," ucapnya.

Baca Juga: Demo Tolak Omnibus Law: Ribuan Orang di Berbagai Provinsi Ditangkap, Polisi Dituding Anti-Demokrasi

Yusri juga menjelaskan bahwa mereka sengaja untuk datang ke Jakarta, untuk membuat kerusuhan ditengah demo.

Halaman:

Editor: Alfan Amar Mujab

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x