Lingkar Kediri - Kericuhan yang terjadi saat demo penolakan Undang-Undang (UU) Cipta Kerja atau Omnibus Law di beberapa wilayah di Indonesia menjadi sorotan publik.
Pasalnya, keterlibatan anak STM dikabarkan menjadi pemicu terjadinya konflik tersebut.
Parahnya, banyak dari anak STM yang saat ditanya tentang aksi demo tersebut tidak cukup mengetahui tentang isi tuntutan demonstran.
Baca Juga: Ribuan Buruh Gelar Longmarch Menuju Istana Tuntut Penolakan UU Ciptaker
Baca Juga: FPI Dianggap Mempolitisasi Kota Makkah, DPP FPI Minta Dubes RI untuk Bertobat
Berbeda halnya dengan ungkapan Juru Bicara PA 212, Novel Bamukmin.
Saat demo gabungan antara PA 212, GNPF, dan FPI, Selasa 13 Oktober 2020, saat itu anak STM membuat kericuhan.
Menurut Novel, kejadian tersebut merupakan semangat anak STM itu luar biasa.
Baca Juga: Ternyata Fenomena La Nina Belum Mencapai Puncaknya, BMKG: La Nina Itu Semakin Menguat!