Ternyata Fenomena La Nina Belum Mencapai Puncaknya, BMKG: La Nina Itu Semakin Menguat!

- 15 Oktober 2020, 14:58 WIB
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati. /Dok. bmkg/Bmkg.go.id

LINGKAR KEDIRI – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin Rapat Terbatas (Ratas) virtual, yang membahas mengenai fenomena La Nina dan antisipasi bencana hidrometeorologi. Rapat terbatas tersebut digelar di Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa 13 Oktober 2020.

Pada rapat terbatas tersebut, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menegaskan bahwa kewaspadaan tinggi diperlukan untuk menghadapi fenomena La Nina.

Pasalnya, fenomena La Nina sendiri masih belum mencapai puncak, menurut BMKG puncak fenomena La Nina di Indonesia akan terjadi di Desember 2020 – Januari 2020 mendatang, dan bebarengan dengan musim hujan pada Januari – Februari 2021.

Baca Juga: Apa Yang Dimaksud Fenomena La Nina dan Bencana Hidrometeorologi? Lalu Apa Dampaknya di Indonesia?

“La Nina puncaknya Desember 2020, sehingga kita perlu mewaspadai puncak La Nina dan musim hujan dalam kisaran Desember, Januari, Februari,” Kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati usai rapat terbatas, yang dikutip LINGKAR KEDIRI dari ANTARA.

Dwikorita juga menyampaikan, walaupun puncak fenomena La Nina baru terjadi di Desember 2020, tapi La Nina sudah menyebabkan naiknya intensitas curah hujan hampir di seluruh wilayah Indonesia pada bulan Oktober ini.

Baca Juga: Jokowi Tunjuk Menteri Sosial Juliari Batubara, Untuk Antisipasi Dampak Fenomena La Nina

Fenomena La Nina sendiri dapat terjadi dikarenakan meningkatnya suhu permukaan Samudera Pasifik Timur dan Tengah, kemudian menyebabkan peningkatan suhu kelembapan pada atmosfer di atas perairan. Hal tersebutlah yang mengakibatkan terbentuknya awan dan meningkatkan curah hujan di kawasan tersebut.

Menurut data BMKG, fenomena La Nina di bulan Oktober 2020 akan berdampak hampir di seluruh wilayah Indonesia, kecuali Sumatera dan Papua bagian timur. Akan tetapi Sumatera sudah mengalami curah hujan tinggi meskipun tidak terdampak La Nina, hal tersebut dikarenakan kondisi topografi lokal.

Halaman:

Editor: Alfan Amar Mujab

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x