Baca Juga: Intensitas Gempa di Pulau Jawa Sering Terjadi, Masyarakat Dihimbau Tidak Perlu Panik
Dia merincikan, masing-masing perusahaan penyedia vaksin tersebut ialah untuk vaksin dari Sinovac akan mengirimkan 3 juta dosis vaksin, Sinovac akan mengirimkan vaksin itu dalam dua tahap, terbagi 1,5 juta pada November, dan 1,5 juta dosis pada Desember.
Untuk vaksin dari Sinopharm (G24) dibeberkan Yuri, akan mengirim sebanyak 15 juta dosis vaksin. Sementara untuk vaksin yang dikirimkan perusahaan penyedia vaksin Covid-19 CanSino, akan mengirimkan vaksin ke Indonesia sebanyak 100 ribu dosis.
Ia menjelaskan, dasar pemerintah Indonesia memilih ketiga perusahaan itu yakni dikarenakan bahwa perusahaan vaksin tersebut telah berhasil melakukan uji klinis fase ke tiga, dan telah digunakan oleh negara muslim lainnya seperti Uni Emirat Arab dan Arab Saudi.
Baca Juga: Pengaruh Demo Omnimbus Law Terhadap Jumlah Positif COVID 19 Hari Ini
Baca Juga: Simak Sinopsis Resident Evil Retribution dan Alur Sesi Film Lainnya
Kendati demikian, Dirjen P2P Kementerian Kesehatan, Achmad Yurianto menuturkan bahwa ketersediaan vaksin itu masih menunggu hasil uji kehalalan produk vaksin asal 'negara tirai bambu' baik dari BPOM, Kementerian Agama dan Majelis Ulama Indonesia.
"Kepastian ketersediaan masih sangat tergantung emergency use otoritation yg bisa dikeluarkan oleh Badan POM dan rekomendasi kehalalan oleh Kementerian Agama dan Majelis Ulama Indonesia yang sekarang sedang kita proses untuk data sharingnya," pungkasnya.***