2. Tantangan Eksternal dan Internal Gerakan Kedaerahan
Saat Soekarno memegang kekuasaan, secara eksternal nasionalisme dihubungkan dengan kebangkitan dunia ketiga dan perjuangan anti kolonialisme.
Adapun secara internal, mulai timbul gerakan separatis pada tahun 1956.
Pada saat ini lah Bung Karno berpidato tentang ‘penyimpangan dari sumpah pemuda 1928’.
Baca Juga: Program Substitusi Impor 35 Persen Pada Tahun 2020, Dody Rahadi : Ini Merupakan Potensi Investasi
3. Merengkuh kembali wilayah Irian Barat
Saat pergolakan daerah dapat diatasi, pada tahun 1960 sumpah pemuda dikaitkan dengan manipol, namun tahun berikutnya, sumpah pemuda menjadi bagian dari slogan untuk merebut irian barat.
4. Pembangunan Nasional
Nilai Sumpah Pemuda dihubungkan dengan upaya untuk memantapkan landasan pembangunan nasional.
Sumpah Pemuda tidak hanya dijadikan sebagai simbol pemersatu, tapi mengakui adanya pluralisme bangsa.