LINGKAR KEDIRI - Aktivitas Gunung merapi yang berada diperbatasan antara Yogyakakarta dengan Jawa Tengah kian meningkat.
Hal tersebut dilaporkan oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) dari pemantuan selama satu pekan.
Hanik Humaida, Kepala BPPTKG mengatakan Terjadinya peningkatan aktivitas vulkanik menunjukkan proses pergerakan magma menuju permukaan.
Baca Juga: Insiden Prancis: 3 Orang Tewas di Gereja Nice, Tersangka Berucap Allahu Akbar Diduga Dari Tunisia
Lebih lanjut dirinya mengatakan, deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan alat pemantau aktivitas gunung api atau electronic distance measurement (EDM) menunjukkan adanya laju pemendekan jarak sebesar 4 cm per hari.
Meski demikian, analisis morfologi area kawah Merapi berdasarkan foto dari sektor tenggara pada 30 terhadap tanggal 22 Oktober 2020 tidak menunjukkan adanya perubahan morfologi kubah.
"Penghitungan volume kubah lava berdasarkan pengukuran menggunakan foto udara dengan drone pada 29 Oktober 2020 sebesar 200.000 meter kubik," kata Hanik dikutip dari Antara.
Baca Juga: Penyerangan di Gereja Nice Menewaskan 3 Orang, Berlangsung Saat Hebohnya Karikatur Nabi Muhammad
Berdasarkan laporan aktivitas Gunung Merapi 23-29 Oktober 2020, kegempaan Gunung Merapi tercatat 81 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 864 kali gempa Fase Banyak (MP), 10 kali gempa Low Frekuensi (LF), 367 kali gempa Guguran (RF), 286 kali gempa Hembusan (DG) dan 7 kali gempa Tektonik (TT).
Hal demikian juga disampaikan melalui media sosial Instagram resmi @BPPTKG sebagai berikut.