LINGKAR KEDIRI – Kementerian Sosial (Kemensos) mendukung upaya peningkatan kemandirian bagi penyandang disabilitas. Dukungan itu dilakukan melalui penerapan terapi seni dalam pelayanan pendidikan dan pelatihan bagi para difabel.
Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kemensos, Harry Hikmat menyampaikannya dalam siaran pers kementerian yang diterima di Jakarta Minggu, 1 November 2020.
Harry Hikmat mengatakan, bahwa hal tersebut dapat membangkitkan respek terhadap kondisi kaum yang memiliki kemampuan berbeda.
Baca Juga: Ridwan Kamil Tetapkan UMP Jabar 2021, Besarannya Sama dengan Tahun Sebelumnya
Baca Juga: Hati-hati! Isu Boikot Produk Prancis di Indonesia Bisa Kena Pasal UU ITE, Simak Penjelasan Berikut
Menanggapi hal tersebut, Harry menekankan ke Balai Besar/Balai Rehabilitasi Sosial untuk menjadikan Artherapy (terapi seni) sebagai kurikulum.
“Karena akan ada peningkatan level, bukan sekedar terampil ahli,” kata Harry, dikutip dari laman ANTARA.
Sebelumnya, Harry telah menghadiri acara penandatanganan nota kesepahaman antara UKM Creative Bussines of Difable Community (CICDO) dan Artherapy Center Widyatama Bandung dengan Yayasan Komunitas Tionghoa Peduli dan PT Lintas Sinergi Jabarindo.
Baca Juga: Jokowi Kecam Macron yang Menghina Islam dan Nabi Muhammad, Elite PKS: Berekspresi Itu ada Batasnya