Kemensos Dukung Penyandang Disabilitas Melalui CICDO dan Artherapy Setingkat Pendidikan D3

- 1 November 2020, 21:31 WIB
Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial, Harry Hikmat (memegang kain) usai penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara UKM Creative Business Of Difable Community (CIDCO) dan Artherapy Center Widyatama Bandung dengan Yayasan Komunitas Tionghoa Peduli dan PT Lintas Sinergi Jabarindo, di Artherapy Center Widyatama, Jln. PHH Mustofa, Kota Bandung, Sabtu 31 Oktober 2020. (IST)
Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial, Harry Hikmat (memegang kain) usai penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara UKM Creative Business Of Difable Community (CIDCO) dan Artherapy Center Widyatama Bandung dengan Yayasan Komunitas Tionghoa Peduli dan PT Lintas Sinergi Jabarindo, di Artherapy Center Widyatama, Jln. PHH Mustofa, Kota Bandung, Sabtu 31 Oktober 2020. (IST) /

LINGKAR KEDIRI – Kementerian Sosial (Kemensos) mendukung upaya peningkatan kemandirian bagi penyandang disabilitas. Dukungan itu dilakukan melalui penerapan terapi seni dalam pelayanan pendidikan dan pelatihan bagi para difabel.

Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kemensos, Harry Hikmat menyampaikannya dalam siaran pers kementerian yang diterima di Jakarta Minggu, 1 November 2020.

Harry Hikmat mengatakan, bahwa hal tersebut dapat membangkitkan respek terhadap kondisi kaum yang memiliki kemampuan berbeda.

Baca Juga: Ridwan Kamil Tetapkan UMP Jabar 2021, Besarannya Sama dengan Tahun Sebelumnya

Baca Juga: Hati-hati! Isu Boikot Produk Prancis di Indonesia Bisa Kena Pasal UU ITE, Simak Penjelasan Berikut

Menanggapi hal tersebut, Harry menekankan ke Balai Besar/Balai Rehabilitasi Sosial untuk menjadikan Artherapy (terapi seni) sebagai kurikulum.

“Karena akan ada peningkatan level, bukan sekedar terampil ahli,” kata Harry, dikutip dari laman ANTARA.

Sebelumnya, Harry telah menghadiri acara penandatanganan nota kesepahaman antara UKM Creative Bussines of Difable Community (CICDO) dan Artherapy Center Widyatama Bandung dengan Yayasan Komunitas Tionghoa Peduli dan PT Lintas Sinergi Jabarindo.

Baca Juga: Jokowi Kecam Macron yang Menghina Islam dan Nabi Muhammad, Elite PKS: Berekspresi Itu ada Batasnya

Acara tersebut merupakan program kerja (Proker) bidang industri kreatif yang diselenggarakan di Artherapy Center Kota Bandung, Sabtu 31 Oktober 2020.

CICDO dan Artherapy Widyatama Bandung tersebut menyelenggarakan pendidikan setingkat Diploma 3 (D3) bagi penyandang disabilitas dengan menggunakan pendekatan terapi seni.

Bagi penyandang disabilitas yang masuk di Artherapy Center nantinya akan mendapatkan sertifkat kompetensi, sehingga mereka dapat bersaing di dunia industri.

Baca Juga: Merespon Kasus Begal Sepeda di DKI Jakarta, Polda Metro Jaya Terus Kejar Para Pelaku

Adapun bentuk dukungan Kemensos dalam pengembangan pendidikan tersebut antara lain dengan meningkatkan kapasitas Balai Besar/Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas di bawah Kemensos.

Selain itu, penasehat Artherapy Center Widyatama dan Ketua Dewan Penasehat CICDO, Anne Nurfarina menjelaskan bahwa terapi seni tersebut merupakan metode dengan fleksibilitas tinggi untuk membangkitkan kemampuan fitrah penyandang disabilitas.

“Misalnya adalah autistik, karena mereka memiliki hampatan di komunikasi. Kami menggunakan metode membangun respons komunikasi agar terjadi interaksi” ucap Anne.

Baca Juga: Megawati Tanya Sumbangsih Kaum Milenial, Elit Demokrat: Salahkan Demo Anarkis, Jangan Tuduh Milenial

“Selanjutnya kami akan memberikan pengetahuan untuk mengubah stigma bahwa  kecerdasan bukanlah hanya andal dalam matematika,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Pembina Yayasan Artherapy Center Widyatama, Sri Juniati juga mengungkapkan, bahwa penanganan masalah sosial tidak dapat dilakukan sendiri oleh keluarga dan komunitas. Akan tetapi juga membutuhkan dukungan kuat dari pembuat kebijakan.

Sri Juniatai menambahkan, bahwa Hadirnya Dirjen Rehabilitasi Sosial Kemensos mempertegas tidak sekedar kehadiran fisik, tetapi keberlanjutan untuk masa sekarang dan masa mendatang.

Baca Juga: Makin Panas! Buntut dari Macron, Sang Menteri: Prancis Terlibat dalam Perang Melawan Ideologi Islam

“Kami berharap para penyandang disabilitas ini bisa semakin mandiri dan menjadi inspirator bagi masyarakat luas,” tuturnya.***

Editor: Mualifu Rosyidin Al Farisi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x