Pertama, revolusi digital yang inklusif. Presiden menekankan bahwa akses, keterjangkauan dan kapasitas merupakan 3 kunci utama agar demokratisasi digital dapat berjalan.
“Dalam kaitan ini, infrastruktur digital yang disertai pengembangan kapasitas SDM perlu untuk dipersiapkan secara matang,” sambungnya.
Baca Juga: Kapolri Idham Azis Sebentar Lagi Lengser, Apakah Tiga Nama ini Calonnya? DPR Tunggu Keresmian Jokowi
Kedua, perlunya ASEAN untuk menjadi pemain besar, dan bukan hanya pasar dalam ekonomi berbasis digital.
Selain itu, Jokowi menyatakan bahwa ekonomi digital harus dapat membantu UMKM masuk dalam rantai pasok global, karena UMKM adalah tulang punggung ekonomi ASEAN (89-99% dari ekonomi ASEAN).
“Percepatan transformasi digital UMKM akan mendorong bangkitnya roda perkonomian kawasan,” ujar Presiden.
Baca Juga: Segera Debut, ENHYPEN Tunjuk Jungwon Jadi Pemimpin Grup
Ketiga, penguatan sinergi guna menciptakan ekosistem digital yang kondusif.
Dalam hal ini, Presiden mendorong, penguatan kerja sama kawasan untuk mengeliminasi hambatan perdagangan digital, membangun kepastian hukum, menciptakan sinergi regulasi perdagangan digital serta kolaborasi kemitraan antara Pemerintah dan Swasta untuk memperkuat konektivitas kawasan.
Perlu diketahui, Acara ini diselenggarakan oleh Pemerintah Vietnam dan KADIN Vietnam dalam rangkaian KTT ke-37 ASEAN.