LINGKAR KEDIRI – Presiden Joko Widodo (Jokowi) sampaikan tiga poin untuk mengatasi krisis ekonomi hebat yang dialami dunia, serta dapat mengakibatkan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Hal itu disampaikan saat Jokowi saat ia menjadi salah satu pembicara kunci dalam Pertemuan ASEAN Business and Investment Summit 2020 (ABIS 2020) bertema “Digital ASEAN: Sustainable and Inclusive" yang digelar di Hanoi, Vietnam, Jumat (13/11/2020).
Presiden Jokowi dalam pidatonya menyampaikan, krisis ekonomi hebat yang dialami dunia, termasuk negara-negara ASEAN, akibat pandemi Covid-19.
Baca Juga: Buronan FBI, Pimpinan Kedua Al-Qaeda Ditembak Mati Pasukan Operasi Israel atas Instruksi AS di Iran
Dimana krisis tersebut akan menyebabkan 30 juta orang di ASEAN terancam Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), sehngga semua kalkulasi bisnis dan ekonomi harus dihitung ulang.
“Pentingnya optimisme, karena di tengah kesulitan terdapat kesempatan, salah satunya adalah percepatan perkembangan digitalisasi di berbagai bidang, dimana banyak aktivitas kerja, bisnis, dan pendidikan harus dilakukan secara virtual,” kata Presiden Jokowi, dikutip Lingkar Kediri dari RRI pada Sabtu (14/11/2020).
Presiden Jokowi melanjutkan, potensi ekonomi digital ASEAN yang ditaksir mencapai USD 200 Milyar pada tahun 2025, baru dapat dipenuhi jika ASEAN mampu melakukan transformasi digital. Presiden juga melihat masih besarnya kesenjangan digital diantara negara-negara ASEAN.
Baca Juga: Gelombang Panas di Indonesia Beredar Melalui Sosmed, BMKG Rilis Kondisi Terkini
Untuk menanggulangi hal tersebut, Kepala Negara menyampaikan 3 poin utama yang penting untuk didorong dalam pemanfaatan teknologi digital di ASEAN.