Isu Panas, Newcastle dan Man City Dikabarkan Dalam Bahaya Jatuh, Bernasib Sama Seperti Chelsea?

31 Maret 2022, 16:00 WIB
Roman Abramovich. /Reuters/Dylan Martinez Livepic/

LINGKAR KEDIRI – Kasus Mr Abramovich dan Chelsea menerima larangan dari pemerintah Inggris menciptakan kejutan bagi seluruh dunia sepak bola. Namun, itu mungkin tidak berhenti.

Pada awal Maret, fakta bahwa Roman Abramovich dibekukan oleh pemerintah Inggris, termasuk klub Chelsea-nya, menciptakan kejutan besar bagi seluruh dunia sepak bola.

Hal ini tak kasat mata membuat The Blues terjerumus ke dalam ketakutan kebangkrutan ketika dilarang melakukan transfer (beli, jual, perbarui kontrak dengan pemain), tidak boleh terus menjual tiket, barang-barang bisnis Chelsea seperti jual kaos, juga dilarang.

 Baca Juga: Kasus Subang Akan Terungkap, Pria Ini Sebut Akan Ada Seseorang yang Mengakui Perbuatannya pada Penyidik

Oleh karena itu, larangan di atas diumumkan oleh Inggris dalam konteks ketegangan politik antara Ukraina dan Rusia.

Mereka menuduh Abramovich sebagai teman dekat pemerintah Rusia dan mendukung konflik antara kedua negara.

Dilansir LingkarKediri dari laman The Thao 247, fakta bahwa para pemimpin negara berkabut terkait erat dengan miliarder Rusia meninggalkan banyak pendapat yang beragam.

 Baca Juga: Detik-detik Terungkapnya Kasus Pembunuhan Subang, Seseorang Ini Masuk TKP Disebut Menghilangkan Jejak?

Baru-baru ini, amnesti internasional meminta pemerintah Inggris untuk menyelidiki secara menyeluruh latar belakang, kegiatan dan cara menghasilkan uang dari dua pemilik Timur Tengah Man City dan Newcastle.

Karenanya, mereka percaya bahwa Sheikh Mansour (Man City) telah menghasilkan uang yang tidak bersih. Sebelumnya, ada desas-desus bahwa ketua Man City secara langsung diuntungkan dari perang saudara yang telah berlangsung selama lebih dari 11 tahun di Suriah.

Selain itu, fakta bahwa negara-negara Timur Tengah seperti UEA atau Arab Saudi tetap netral tentang ketegangan di Ukraina juga yang membuat rakyat negara ini tidak bahagia.

 Baca Juga: Misteri Kucing Milik Amel, Yoris Keceplosan Katakan Ini hingga Membuat Yanti Terdiam Seribu Bahasa

Patut disebutkan, pemerintah Inggris hampir mengalami dilema dalam kasus ini karena jika pihak berwenang datang ke Man City dan Newcastle seperti Chelsea, mereka mungkin kehilangan paket investasi yang menggiurkan dari Timur Tengah.

Oleh karena itu, UEA telah menjalin kemitraan investasi senilai £10 miliar dengan pemerintah Inggris untuk transformasi teknologi, infrastruktur, dan energi.

 Baca Juga: Keanehan Terbaru di Kasus Subang, Di Malam Pembunuhan, Yoris Berada di TKP? Ekspresi Yanti Disorot

Namun, dalam sebuah wawancara baru-baru ini, anggota parlemen Inggris Chris Bryant mempertanyakan apakah pemilik Man City, Sheikh Mansour, memenuhi syarat untuk memiliki tim di negara berkabut.

Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***

Editor: Yulian Fahmi

Sumber: The Thao 247

Tags

Terkini

Terpopuler