LINGKAR KEDIRI - Mencapai perempat final Kejuaraan Asia U23 adalah kesuksesan besar bagi Vietnam U23, tetapi yang lebih penting, para pemain banyak berubah karena pola pikir kepelatihan Tuan Gong Oh-kyun.
Saat menjabat, pelatih Gong Oh-kyun tidak merahasiakan niatnya untuk menghembuskan kehidupan baru kepada para pemain muda yang baru saja meraih medali emas pertama mereka di SEA Games ke-31.
Argumen Gong adalah bahwa kami telah menang banyak. landmark dari defensif menendang tapi sekarang saatnya untuk meningkatkan standar.
Baca Juga: Vietnam U23 Kembali Meraih Kejayaan di Pertandingan Piala Asia, Berkat Bimbingan Pelatih Ini
Pelatih Gong Oh-kyun punya banyak alasan untuk melakukannya. Dia tidak bisa berjalan selamanya di jalan yang telah melewati jejak pendahulunya Park Hang-seo.
Dia harus memiliki stempelnya sendiri. Namun di atas semua itu, dia melihat potensi generasi yang memenuhi kriteria kepemimpinan yang berbeda.
Dalam cerita yang dibagikan kepada pers, Gong muncul sebagai orang yang rendah hati namun percaya diri, selalu berterima kasih atas rekomendasi dan warisannya dari Tuan Park, tetapi juga memiliki mimpi "revolusioner" tentang taktik.
Selain dekat, bergaul dengan pemain seperti psikolog, ia juga terbukti sebagai ahli strategi yang tidak takut gagal.
Ini adalah fondasi yang kokoh sehingga dalam waktu yang sangat singkat, pemimpin berusia 47 tahun itu bisa sama-sama melakukan ujian yang berani dan mencapai cita-citanya.
Untuk masuk ke perempat final, Vietnam U-23 mengalahkan grup dengan Thailand dan Korea Selatan dengan keberanian, konsistensi dan "final" dengan U-23 Malaysia yang benar-benar memikat para penggemar.
Mungkin ini salah satu pertandingan langka di level kontinental dimana Vietnam U-23 menciptakan keunggulan baik posisi maupun skor.
Memasuki permainan dengan dominasi dan kontrol, mencetak gol model dan kemudian memberikan lawan kami hampir tidak ada kesempatan untuk bangkit kembali.
Yang utama adalah kemampuan para pemain sudah ada, dia hanya mengaktifkan bagi mereka apa yang disebut inspirasi dan keyakinan sepak bola dalam menyerang.***