LINGKAR KEDIRI – Pada turnamen U-16 Asia Tenggara, Indonesia U16 berada di grup yang sama dengan U16 Vietnam.
Keduanya akan saling berhadapan dalam laga pamungkas penyisihan grup yang akan berlangsung pada 6 Agustus mendatang.
Berbeda dengan U16 Vietnam yang memiliki kekuatan cukup kuat dan performa terbang yang tinggi, U16 Indonesia disebut terus-menerus harus menerima kerugian personel yang serius.
Secara spesifik, posisi kiper Indonesia U16 telah “berbalik” ketika kiper No. 1 Ikram terkena cacar air dan tidak bisa bermain.
Sementara itu, kiper No. 2 juga mengalami cedera dan harus segera mengucapkan selamat tinggal pada turnamen tersebut.
Saat ini, lawan Vietnam U16 hanya memiliki 1 kiper yang bisa bermain.
Bahkan selama sesi pelatihan, karena personel yang tidak mencukupi, asisten pelatih berusia 41 tahun Markus Horison harus dengan enggan mengenakan sarung tangan untuk berlatih bersama murid-muridnya.
Sebelum keadaan tim tuan rumah, pers Indonesia bahkan sempat bercanda menyebut Markus Horison hampir masuk dalam skuat untuk berlaga di turnamen U-16 Asia Tenggara.
“Kami memeriksa dengan sangat hati-hati para penjaga gawang. Indonesia U16 hanya mendaftarkan tiga perempat penjaga gawang di turnamen U16 Asia Tenggara,” kata pelatih Bima Sakti dilansir LingkarKediri dari laman The Thao 247.
“Namun, keadaan menjadi lebih buruk, ketika pada awalnya satu penjaga gawang cedera dan kemudian. Ada 1 penjaga gawang yang terkena cacar air. Kami hanya memiliki 1 penjaga gawang dan harus membiarkan Pelatih Markus Horison memakai sarung tangan untuk berlatih bersama,” tambahnya.
Sebelum melakoni laga seru pada 6 Agustus nanti, Vietnam U16 akan menjamu Filipina U16 pada 3 Agustus, sedangkan lawan Indonesia U16 adalah Singapura U16.
Saat ini, U16 Vietnam memimpin klasemen berkat perbedaan yang lebih baik. Anak asuhan Pelatih Tran Quoc Tuan dapat sepenuhnya mempertahankan posisi mereka jika mereka tidak membiarkan Filipina membuat kejutan.***