LINGKAR KEDIRI - Striker asal Prancis itu dikabarkan telah menelepon langsung Mathias Pogba untuk mengklarifikasi bahwa Paul Pogba menyewa seseorang untuk mengutuk striker Paris Saint-Germain tersebut.
RMC melaporkan bahwa Kylian Mbappe menghubungi Paul Pogba dan Mathias Pogba untuk menanyakan mengapa namanya terlibat dalam skandal antara dua bersaudara itu.
Striker kelahiran 1998 tersebut meminta kejelasan dengan kejadian tersebut, dan akan berhati-hati dalam menentukan tudingan Mathias.
Awal pekan ini, Mathias, yang tiga tahun lebih tua dari Paul Pogba, mengumumkan di halaman pribadinya bahwa bintang Juventus itu adalah pengkhianat dan munafik.
Mantan pemain kelahiran 1990 itu menegaskan tuduhannya tentang Paul Pogba mengutuk Mbappe adalah benar.
"Saya tidak membenci Mbappe, kata-kata saya baik untuk Anda (Mbappe - PV). Semuanya benar, termasuk fakta bahwa Pogba menyewa seorang penyihir. Tidak baik memiliki pengkhianat di dekatnya. seperti itu," kata Mathias mengumumkan pada 29 Agustus.
Baca Juga: Kecanduan Mendownload dan Menonton Video Porno? Waspadalah, Dapat Membunuh Rasa Cinta Pada Pasangan
"Ketika kebenaran terungkap, semua akan melihat bahwa tidak ada yang lebih pengecut, pengkhianat dan munafik dari Anda (Paul Pogba - PV) di bumi ini," katanya.
Polisi Prancis dipastikan menerima gugatan Paul Pogba dan pengacaranya. Gelandang Juventus tersebut melapor ke polisi bahwa dirinya diperas oleh sekelompok teman dekat, di antara pelakunya adalah Mathias.
Kelompok pemerasan ingin menuntut 15 juta euro dan mengklaim memegang bukti video Pogba menyewa penyihir untuk mengutuk Mbappe.
Belakangan, Mathias mengungkapkan bahwa Paul Pogba juga menyewa penyihir untuk memberi mantra pada dirinya sendiri untuk menghindari cedera, tetapi tidak berhasil. Gelandang kelahiran 1993 itu masih memiliki banyak masalah kesehatan.
Rookie Juventus mengalami cedera pada pertengahan bulan dan tidak bisa berkontribusi banyak untuk klub Italia tersebut.
Jika Paul Pogba benar-benar mempekerjakan seseorang untuk mengutuk Mbappe, maka hubungan kedua pemain tersebut kemungkinan besar akan putus dan secara langsung akan berdampak pada tim Prancis di Piala Dunia 2022 mendatang.
Seperti kasus Karim Benzema dan Mathieu Valbuena di masa lalu, pelatih Didier Deschamps bahkan mungkin harus melepas salah satu dari dua bintang tim untuk menjaga kestabilan ruang ganti pemain Prancis.***