Fans Juventus Menilai Kejayaan Tim Telah Sirna, Menempati Statistik Terendah di Liga?

20 September 2022, 09:30 WIB
Skor akhir Monza 1-0 Juventus menambah catatan buruk Bianconeri pada musim 2022-2023. /Tangkapan layar/Instagram @juventus

LINGKAR KEDIRI - Penampilan lemah berturut-turut dari tim Turin membuat fans tidak lagi mengenali bentuk kekuatan yang kuat.

Lima tahun lalu, Juventus bermain di final Liga Champions UEFA.

Dua tahun lalu, mereka mengangkat gelar juara Serie A ke-9 secara beruntun.

Baca Juga: Teka-teki Panjang, Dugaan Hubungan Gelap Ferdy Sambo dengan Si Cantik hingga Hal Janggal Putri dan Kuat Maruf

"Bianconeri" adalah simbol kekuatan, keberanian dan ketahanan negara.

Kemarin, para fans Juventus merasa seolah-olah semua nilai yang membuat mereka bangga telah sirna.

Baca Juga: Teka-teki Dugaan Hubungan Terlarang Ibu Majikan dengan Sang Sopir, Keterangan Jelas Bharada E Bisa Jadi Bukti?

Pada hari Max Allegri dilarang mengarahkan, Juventus menerima kekalahan 0-1 melawan Monza.

Sebagai perbandingan, Monza baru pertama kali masuk Serie A, dengan hanya 1 poin sebelum putaran 7.

Di Stadio Brianteo, mereka mengubah Juventus menjadi tim terbawah dengan permainan ilmiah dan tahu bagaimana bersinar di waktu yang tepat.

Melihat statistik usai pertandingan, tidak ada yang mengira Juventus adalah tim papan atas. "Nyonya Tua Turin" hanya menembak 10 hingga 17 lawan, menguasai 39% bola dan harus bermain dengan 10 orang di lapangan setelah momen membingungkan dari pemain kawakan Angel di Maria.

Baca Juga: Barca Raih Kemenangan dengan Mencetak Gol 3-0 di Pertandingan La Liga

Sudut kamera televisi terus menerus ke arah gambar Max Allegri tak berdaya di area yang dijaga ketat.

Di tribun, Wakil Presiden Klub Pavel Nedved tercengang setelah situasi gol Christian Gytkjaer.

Pers Italia melaporkan bahwa mantan gelandang Ceko itu ingin segera memecat Allegri, namun kompensasi kontrak 4 tahun membuat pimpinan tim tidak bisa mengambil keputusan akhir.

Juventus tidak bisa secara alami kehilangan pamornya hanya dalam satu pertandingan.

Baca Juga: KASUS SUBANG, 3 Orang yang Ditemui Tuti dan Amel Terakhir Kali sebagai Saksi Petunjuk?

Sejak awal musim, apa yang telah ditunjukkan oleh murid-murid Allegri dapat disimpulkan dalam kata "jalan buntu".

Tim ini hanya memiliki rata-rata 49% penguasaan bola di Serie A, serta paling sedikit melancarkan operan sukses ke kotak lawan di turnamen dengan hanya 34 kali.

Kualitas finishing Juventus juga mengalami masalah serius.

Tim ini melepaskan 88 tembakan, namun hanya 22 yang mengenai gawang lawan.

Baca Juga: Sinetron Ikatan Cinta 18 September 2022, Merasa Kasihan, Sosok Ini Peluk Andin?

Mereka memiliki lebih banyak gol yang diharapkan (xG) daripada 8 tim di Serie A, dan dari 9 gol yang dicetak sejauh ini, 4 di antaranya berasal dari bola mati.

Serangan tak terlalu menonjol, Juventus pun menunjukkan "kemalasan" di lapangan.

Mereka berada di peringkat ke-2 dari bawah dalam jumlah situasi menekan yang berhasil, mencapai tingkat hanya 25,6%.

Jumlah sentuhan di area penalti lawan Juventus juga menempati statistik terendah di liga, dan mutasi mereka hampir nol, ketika hanya jumlah dribel kedua dari belakang di peringkat.***

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Editor: Haniv Avivu

Tags

Terkini

Terpopuler