LINGKAR KEDIRI - Luka Modric menghadapi peluang untuk memenangkan gelar bersama tim Kroasia ketika dia dan rekan satu timnya memiliki tiket ke final UEFA Nations League.
Luka Modric adalah pemain yang paling banyak disebut setelah tim Kroasia di hulu mengalahkan Belanda di semifinal UEFA Nations League pada 15 Juni. Gelandang Real Madrid bermain 119 menit dan mencetak gol dari jarak 11 yard, membuat skor menjadi 4-2 untuk Kroasia di perpanjangan waktu kedua.
Modric mencetak satu gol, satu assist, menciptakan dua peluang, menyentuh bola 118 kali, mengoper dengan akurasi 91 persen memenangkan perselisihan 8 kali, mengoper umpan panjang akurat 7 kali dan mendapat skor tinggi. lapangan (9,1 poin) di pertandingan terakhir. Ini adalah angka-angka impresif tentang Modric, mengejutkan banyak orang karena sang gelandang berusia 37 tahun.
Baca Juga: Newcastle Dikabarkan Siap Menggemparkan Bursa Transfer dengan Merekrut Pemain Ini
Media Belanda sempat memuji Modric usai pertandingan.
"Master gelandang Modric (37 tahun) memiliki performa kelas tinggi lainnya," tulis NOS setelah guru dan murid pelatih Ronald Koeman menerima kekalahan di kandang.
“Ketuaan sepertinya belum sampai ke Luka Modric. Gelandang berusia 37 tahun ini dan rekan satu timnya telah tunduk pada tim Belanda. Setelah menyelesaikan penampilannya dengan gol di perpanjangan waktu, Modric meninggalkan lapangan dengan sorak-sorai para fans," lanjut NOS.
Menurut NOS, tidak hanya 14.000 suporter Kroasia di tribun stadion De Kuip yang menunjukkan kecintaan mereka pada Modric, tetapi juga suporter Belanda memberikan tepuk tangan meriah untuk sang gelandang.
Baca Juga: Kylian Mbappe Akan Bergabung dengan Real Madrid dengan Gaji yang Sangat Rendah?
Pelatih Ronald Koeman mengatakan tentang Modric setelah pertandingan.
"Saya mengucapkan selamat kepada Modric dan memujinya atas permainan yang hebat. Dia pantas mendapat tepuk tangan setelah gigih dan mengontrol bola selama hampir 120 menit," kata Ronald.
Rafael van der Vaart, mantan rekan setim Modric di Tottenham, menjelaskan bahwa usia tidak memengaruhi penampilan gelandang Kroasia itu.
"Modric sangat profesional dan hanya tertarik pada sepak bola. Terkadang kami melakukannya. pergi ke pub setelah latihan di Tottenham dan dia pergi tidur," kata Rafael.
Meski telah memenangkan banyak gelar di level klub, Modric belum pernah sekali pun mengangkat gelar juara di timnas. Inggris dan Kroasia mencapai final Piala Dunia 2018 namun tak mampu menyentuh gelar juara saat kalah dari Prancis dengan skor 2-4.
Lima tahun setelah turnamen itu, Luka Modric kini berada di ambang memenangkan UEFA Nations League bersama Kroasia. Dia dan rekan satu timnya akan memainkan pertandingan final dengan pemenang semifinal antara Spanyol dan Italia saat fajar pada 19 Juni 2023 di Stadion De Kuip.***