LINGKAR KEDIRI – 45 pemain Laos telah menerima hukuman seumur hidup FIFA karena pengaturan pertandingan.
Sekretaris Jenderal Federasi Sepak Bola Laos Kanya Keomany berbagi, dilansir LingkarKediri.pikiran-rakyat dari Zing News.
Baca Juga: Banyak Fitnah yang Menghujani Lesti Kejora, Valdi Akbar: Sedih...
"45 pemain ini semuanya bermain di sepak bola pria. Mereka dilarang seumur hidup oleh FIFA karena berpartisipasi dalam pengaturan pertandingan. Bertahun-tahun di turnamen internasional yang berbeda". ungkapnya.
Pada Piala AFF 2020, pertandingan Laos melawan Malaysia dan Indonesia di babak penyisihan grup juga dituding melakukan pengaturan skor di jejaring sosial.
Baca Juga: Sering Dihujat Netizen, Mayang Stres Berat hingga Insecure: Dibilang Muka Kaya Babu
Peluang uang di situs taruhan pada pertandingan ini memiliki sinyal aneh.
Selama di lapangan, tim Laos juga melakukan pergantian pemain yang "bau", seperti memasukkan dua bek tengah ke lapangan usai babak pertama atau bermain dangkal pada gol-gol penentu.
Pengaturan pertandingan bukanlah hal baru di sepak bola Laos.
Baca Juga: Bagi Lansia di Atas 50 Tahun, Racun dari Tubuh Keluar Semua, Imun Kuat, Rutin Minum Air Rebusan Ini
Pada Juli 2020, mantan pemain Laos Thipphonexay Inthavongsa secara permanen dilarang bermain karena berperan dalam memperbaiki skor kekalahan 0-4 Laos melawan Hong Kong (China) pada Oktober 2017.
Federasi Sepak Bola Laos adalah partai yang mencela Inthavongsa.
Sepak bola Asia Tenggara tidak asing dengan pengaturan pertandingan.
News-Fox 24 mengatakan bahwa 2 bulan lalu, sepak bola Indonesia menyaksikan pertandingan dengan 5 pemain yang terlibat dalam pengaturan pertandingan.
Kelompok ini setuju untuk menjual korek api untuk menerima 150 juta rupee untuk memperbaiki korek api tetapi ditemukan.
Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***