Network
LINGKAR KEDIRI – Kapten Man United itu juga mengungkapkan keluarganya sangat terpengaruh secara psikologis setelah menerima ancaman bom.
Kapten Manchester United itu menjadi fokus kritik atas penurunan performanya yang serius musim lalu. Ia dan keluarganya bahkan menjadi sasaran ancaman bom pada April lalu.
Berbagi tentang masalah ini, pemain Inggris itu mengatakan tidak dapat diterima bahwa rumahnya di Cheshire menjadi sasaran ancaman dari banyak penggemar ekstremis.
Baca Juga: Kadar Kolesterol Minggat, Tanpa Merasakan Komplikasi, Rebus 2 Bahan Ini Tubuh Sehat
“Saya cukup dewasa untuk menerima dicemooh atau diminta untuk kembali ke jalur semula. Tapi semua ada batasnya, kita hanya manusia, aku juga punya keluarga,” ungkap Maguire dilansir LingkarKediri dari laman The Thao 247.
“Apakah orang pernah bertanya-tanya apakah ancaman mempengaruhi saya? Jiwa saya tidak terpengaruh banyak, tetapi ketika saya diancam dengan bom, saya lebih khawatir tentang keluarga saya. Istri saya tinggal di rumah itu, dan anak-anak saya berada pada usia di mana mereka tidak boleh membaca semuanya di TV atau di surat kabar," kata gelandang MU itu.
Saat ini, Maguire bergabung dengan tim Inggris untuk mempersiapkan Liga Bangsa-Bangsa dengan Inggris, dimulai dengan konfrontasi dengan Hongaria di stadion kosong di Budapest.
Baca Juga: Kasus Subang Terungkap, Motif Pelaku yang Menghabisi Nyawa Tuti dan Amel Spontanitas?
Fakta bahwa bek ini masih disebut dalam pertemuan Tiga Singa ini juga membuatnya dicemooh, yang berpuncak pada pertandingan persahabatan baru-baru ini melawan Pantai Gading.
