Diketahui bahwa pada tahun 2017, Eriksen berjanji kepada ketua Daniel Levy.
"Saya tidak akan bermain untuk klub lain di Inggris jika saya pergi dari sini,” ungkapnya.
Beberapa penggemar Tottenham berpikir bahwa dia telah mengkhianati janji lamanya. Namun aksi pembakaran baju ini juga menimbulkan kontroversi sengit di jejaring sosial, beberapa akun pribadi membela pemain Denmark tersebut.
"Mengapa tidak membakar bajunya saat bergabung dengan Brentford?" atau "Hapus video memalukan ini, fans Tottenham jangan lakukan itu.”
Mungkin beberapa penggemar Tottenham melakukan terlalu banyak ketika Eriksen meninggalkan Tottenham untuk bergabung dengan Inter, bergabung dengan Brentford dan kemudian pergi ke Man United.
Apalagi Totttenham-lah yang ragu dan tidak terlalu ingin membawa Eriksen kembali ke London.
Fakta bahwa pemain Denmark dapat kembali ke permainan teratas setelah menderita stroke di Euro 2020 adalah kabar baik bagi Eriksen pribadi dan penggemar sepak bola, tetapi tindakan buruk beberapa penggemar gila baru-baru ini, sebagian akan mempengaruhi psikologi gelandang ini.***