Miris, Nenek 74 Tahun Diterkam Buaya hingga Tangan Kirinya Putus

2 Januari 2021, 16:52 WIB
Ilustrasi buaya yang meresahkan warga /Pixel2013/

LINGKAR KEDIRI – Seorang nenek berusia 74 tahun harus mengalami nasib tragis.

Nenek tersebut bernama Bahriah, warga daerah Sampit, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.

Dikabarkan, Bahriah diserang oleh buaya berukuran besar hingga menyebabkan tangan kirinya putus dan dilarikan ke rumah sakit.

 Baca Juga: Idaman! Berikut 8 Weton Istri Pembawa Rezeki dan Berbakti pada Suami Menurut Primbon Jawa

Baca Juga: Nino Cari Tahu Rahasia Al, Makam Roy Jadi Bukti Selanjutnya? Sinopsis Ikatan Cinta 2 Januari 2021

“Selain tangan kiri putus, kaki nenek saya juga patah. Saat ini beliau masih dirawat d RSUD dr Murjani Sampit,” ujar cucu korban, Zulkifli di Sampit pada Sabtu 2 Januari 2021.

Dilansir dari laman Antara, Zulkifli menceritakan awal mula kejadian tersebut.

Kronologisnya, pada Jumat, 1 Januari 2021, sekitar pukul 23.30 WIB, Bahriah baru saja selesai buang air besar di jamban pinggir sungai yang lokasinya tidak jauh dari Dermaga Pelangsingan, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang.

Setelah selesai, Bahriah turun ke tangga yang lebih dalam karena hendak cuci tangan.

 Baca Juga: 2021 Adalah Tahun Kerbau, Simak Ramalannya Termasuk dalam Karir dan Cinta Berikut Ini

Akan tetapi, saat itulah tangan kirinya langsung diterkam oleh buaya yang diperkirakan cukup besar.

Korban pun berteriak meminta pertolongan warga setempat.

Kemudian, seorang warga yang mendengar teriakan tersebut segera berlari untuk menyelamatkan korban.

Baca Juga: Wow, 2 Weton Ini Paling Sering Banjir Rezeki Menurut Primbon Jawa

Ketika itu, buaya terus berusaha membawa tubuh sang korban ke dalam sungai.

Sempat terjadi tarik menarik korban antara warga dengan buaya.

Untungnya tubuh korban terhalang oleh kayu sehingga tidak sampai jatuh ke sungai.

Baca Juga: Tips Menikah di Awal Tahun, Siapkan Sederet Hal Ini agar Segera Terwujud

Akan tetapi, karena kuatnya tarikan dari buaya, tangan kiri korban akhirnya putus.

“Kami berharap kejadian ini menjadi perhatian pemerintah dan pihak terkair lainnya agar tidak terus terulang. Nenek saya juga perlu bantuan agar bisa dirawat sampai sembuh,”  kata Zulkifli.

Di Kotawaringin Timur, konflik buaya dengan manusia kembali meningkat.

Baca Juga: Cara Cek Daftar Penerima Vaksin di www.pedulilindungi.id, Simak Langkahnya

Tak hanya nenek Bahriah yang telah menjadi korbannya, seorang bocah berusia 11 tahun dikabarkan juga diterkam oleh buaya beberapa hari sebelumnya.

Hal tersebut terjadi pada 30 Desember 2020 lalu, sekitar pukul 10.30 WIB.

Bocah tersebut diterkam oleh buaya saat mandi di Sungai Hambawang, Desa Ganepo, Kecamatan Seranau.

 Baca Juga: Cara Klaim Token Listrik Gratis Mulai 7 Januari hingga Maret 2021, Ini Skemanya

Beruntungnya, nyawa bocah tersebut berhasil diselamatkan oleh paman korban dan warga lainnya.

Mereka menarik bocah tersebut dari mulut buaya yang menerkamnya.

Akibat terkaman buaya, sang bocah menderita bekas gigitan pada kedua kakinya.

Baca Juga: Baru! 3 Langkah Cepat Dapatkan Subsidi Listrik Gratis dari PLN

Diketahui, kedua lokasi kejadian serangan buaya hanya berseberangan sungai yang dipisahkan oleh Sungai Mentaya.

Meningkatnya serangan buaya tentunya juga membuat masyarakat setempat khawatir beraktivitas di sungai.

Sementara itu, Komandan Jaga BKSDA Kalimantan Tengah Pos Sampit, Muriansyah mengaku telah menerima informasi terkait kejadian tersebut.

 Baca Juga: Cara Mudah Dapatkan Bantuan Subsidi Listrik Melalui Wesite Resmi PLN, Simak Langkah-langkahnya

Kini pihaknya tengah berkoordinasi dengan pimpinan setempat untuk penanganannya.

“Saya atas nama pribadi mengucapkan turut berbela sungkawa. Dan kami akan segera berusaha menangkap buaya yang menyerang nenek Bahriah tersebut sesegera mungkin,” ungkap Muriansyah.***

Editor: Mualifu Rosyidin Al Farisi

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler