Tenggelam dan Terseret Arus Sungai, 2 Pemancing di Ngawi Tewas

25 Januari 2021, 21:50 WIB
Ilustrasi tenggelam dan terseret arus sungai. //Blake Cheek/Unsplash

LINGKAR KEDIRI - Dua pemancing daerah Ngawi, Jawa Timur ditemukan tewas akibat terseret arus sungai saat memancing usai hujan lebat yang mengguyur wilayah itu.

Kedua korban tersebut adalah Karno (32) dan Heru Setiawan (27). Keduanya merupakan warga Desa Jagir, Kecamatan Sine, Ngawi, Jawa Timur.

Mereka tenggelam dan terseret arus saat memancing di desa Mendiro Kecamatan Ngrambe pada Minggu 24 Januari 2021.

Baca Juga: Rantai Tali Masker Jadi Tren Fashion Terbaru, Setelah Masker Kain di Era Pandemi

Baca Juga: 7 Wisata Alam Kabupaten Blitar, Kesejukan dan Keindahan Surga Tersembunyi yang Layak untuk Dikunjungi

"Korban berinisial HS ditemukan tidak bernyawa di sekitar lokasi kejadian Minggu. Sedangkan satu korban lain berinisial K ditemukan tidak bernyawa sekitar 2 kilometer dari lokasi kejadian pada Senin," ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Ngawi, Teguh Puryadi pada Senin, 25 Januari 2021.

Berdasarkan pemeriksaan petugas, kejadian bermula ketika kedua korban dan dua teman lainnya pergi memancing ke sungai di wilayah Mendiro, Nrambe pada Minggu 24 Januari 2021.

Saat memancing arus sungai cukup tenang. Akan tetapi setelah itu turun hujan lebat selama beberapa jam.

Baca Juga: HUTANG LUNAS! 5 Zodiak Ini Terus Memupuk Harta di Tahun 2021 Ini, Cek Apakah Anda Termasuk?

Hujan yang terjadi telah membuat volume air sungai meningkat dan seketika menyeret mereka yang tengah berteduh di bawah jembatan.

Dikutip dari laman Antara, menanggapi adanya kejadian ini, BPBD Ngawi mengimbau warga untuk berhati-hati ketika beraktivitas di sekitar sungai, terlebih saat ini sedang musim hujan sehingga rawan banjir.

Teguh  juga menjelaskan bahwa hujan lebat selama dua hingga tiga jam berpotensi menimbulkan banjir.

Baca Juga: Usai Song Yoo Jung, Rapper Korea Selatan Iron Dikabarkan Meninggal Dunia dan Ditemukan Bersimbah Darah

Di wilayah pegunungan, banjir bandang biasanya diawali dengan hujan deras dan longsor, sehingga di wilayah hilir terjadi banjir secara mendadak.

Selanjutnya, Teguh mengimbau kepada orang tua agar lebih mengawasi anak-anaknya terutama saat main ke sungai.

"Kita sama-sama menjaga. Artinya pemerintah juga menjaga, orang tua masing-masing yang punya anak kecil sekitarnya sering main di sungai harus diwaspadai atau diawasi sehingga tidak menimbulkan korban," kata Teguh.***

Editor: Mualifu Rosyidin Al Farisi

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler