Kelaparan di Pulau Bali Semakin Meluas, Akibat Pandemi dan Sektor Pariwisata yang Belum Pulih

- 7 Desember 2020, 07:10 WIB
Salah satu destinasi wisata Bali, Pura Ulun Danu di Banau Beratan Bedugul.
Salah satu destinasi wisata Bali, Pura Ulun Danu di Banau Beratan Bedugul. /PIXABAY/MadebyNastia

Baca Juga: BMKG Peringatkan Potensi Hujan Lebat hingga Gelombang Tinggi di Wilayah Indonesia Sepekan Kedepan

Banyak desa tidak memiliki jalan raya, tidak ada listrik, tidak ada telepon atau jaringan internet.

Penduduk desa bertahan hidup dengan tanaman apa pun yang dapat mereka tanam di atas tanah yang gersang.

Serta uang dikirim oleh anggota keluarga yang pindah ke daerah perkotaan untuk mendapatkan pekerjaan.

Baca Juga: 3 Hari Menuju Pilkada Serentak, Bawaslu Sebut Ada 10 Kabupaten atau Kota Paling Rawan

Scholars of Sustenance Foundation Bali (SOS Bali) merupakan lembaga amal yang telah mendistribusikan makanan ke wilayah Karangasem sejak 2019.

Project Manager SOS Bali, DJ Denton mengatakan bahwa kelaparan adalah masalah yang signifikan bahkan sebelum pandemi Covid-19.

“Kami sudah menghadapi banyak sekali kekurangan gizi di daerah terpencil di timur, desa dengan 15.000 penduduk di mana satu dari tiga orang kekurangan gizi sampai-sampai hal itu menyebabkan cacat fisik,” kata Denton.

Baca Juga: Xiumin EXO Selesai Jalani Wamil, Penggemar Sebut Kata-kata Suho

Denton juga mengatakan, virus Covid-19 telah menciptakan kalangan baru orang yang membutuhkan bantuan pangan di Bali.

Halaman:

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x