BMKG Sebut Gempa 6,7 SR di Selatan Jawa Adalah Alarm dan Patut Diwaspadai, Ternyata Ini Alasannya

- 11 April 2021, 06:14 WIB
Dampak Gempa Magnitude 6.7 di Malang yang menyebabkan banak k kerusakan salah satu ruangan rawat inap RSUD Mardi Waluyo Blitar.
Dampak Gempa Magnitude 6.7 di Malang yang menyebabkan banak k kerusakan salah satu ruangan rawat inap RSUD Mardi Waluyo Blitar. /tangkapan layar twitter

LINGKAR KEDIRI - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis informasi mengenai gempa bumi bermagnitudo 6,1 skala richter dengan kedalaman 60 kilometer di wilayah perairan Selatan Jawa atau tepatnya di Kabupaten Malang pada Sabtu, 10 April 2021.

Menurut Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, episentrum gempa bumi Selatan Malang itu berdekatan dengan pusat gempa bumi yang pernah merusak Jawa Timur pada masa lalu, yakni pada tahun 1896, 1937, 1962, 1963 dan 1972.

Baca Juga: Gempa 6,7 SR Guncang Selatan Jawa, Berikut Laporan Lengkap dari 16 BPBD di Jawa Timur

Baca Juga: Heboh Kontroversi Pembuatan Tugu Sepeda Senilai Rp800 Juta, Emil Salim: Kenapa Tidak Untuk Dana Pendidikan? 

Zona gempa bumi Selatan Malang tersebut menurutnya memang merupakan kawasan aktif yang sering terjadi dan dirasakan.

"Zona Gempa Selatan Malang merupakan kawasan aktif gempa dan sering terjadi gempa dirasakan," ujar Daryono melalui keterangan tertulis sebagaimana dikutip Lingkar Kediri, Minggu, 11 April 2021.

Baca Juga: Gempa 6,7 SR Guncang Selatan Jawa, Berikut Laporan Lengkap dari 16 BPBD di Jawa Timur

Baca Juga: Heboh Kontroversi Pembuatan Tugu Sepeda Senilai Rp800 Juta, Emil Salim: Kenapa Tidak Untuk Dana Pendidikan? 

Daryono menyampaikan pengulangan gempa bumi yang terjadi di Selatan Malang tersebut sekaligus menjadi fenomena yang patut diwaspadai.

Halaman:

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: BMKG BNPB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x