Tawarkan Investasi Telekomunikasi Kepada Uni Eropa, Gubernur Maluku: Mari Berbisnis dan Berinvestasi

14 Desember 2020, 21:18 WIB
Ilustrasi investasi asing. /Pixabay/Capri23auto

LINGKAR KEDIRI – Pemerintah Provinsi Maluku melakukan penawaran kepada Uni Eropa (EU) untuk melakukan investasi pada sektor kelistrikan dan telekomunikasi di wilayah itu dalam kerja sama di bawah kerangka Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (IEU CEPA).

Murad Ismail, selaku Gubernur Maluku memaparkan kondisi daerahnya yang berada di tengah upaya peningkatan akses listrik dan saluran komunikasi bagi seluruh penduduk.

Hal tersebut dijelaskan saat ia berbicara dihadapan otoritas dan perwakilan bisnis EU dalam sebuah pertemuan virtual pada Senin, 14 Desember 2020.

Baca Juga: Si Kucing Tidak Mau Makan? Belum Tentu Sakit, Ada Beberapa Hal Penyebabnya, Yuk Simak!

Baca Juga: Youtube dan Beberapa Layanan Google Alami 'Down', Tagar #YouTubeDOWN Trending

“Kami menawarkan kepada investor Uni Eropa untuk membaca peluang investasi di bidang kelistrikan di Maluku. Kami juga menawarkan peluang investasi di bidang telekomunikasi,” Ujar Murad dalam pidatonya.

Disisi lain, beliau juga menjelaskan terkait jumlah pulau berpenghuni di Maluku yang sudah dialiri listrik.

“Sampai saat ini lebih kurang 80 persen dari jumlah pulau berpenghuni di Maluku yang sudah dialiri listrik, dan baru 65 persen terlayani selama 24 jam perhari,” ujarnya.

Baca Juga: Pemerintah Berencana Beri Subsidi Vaksin COVID-19 Hingga 50%,

Hal tersebut membuat pemerintah menargetkan seluruh masyarakatnya agar dapat menikmati listrik sehari penuh pada tahun depan.

Murtad mengatakan, bahwa sejauh ini baru sekitar 55 persen dari jumlah desa di Maluku yang sudah mempunyai jaringan telekomunikasi.

Dengan angka tersebut, pemerintah juga mengupayakan semua wilayah dapat mempunyai akses jaringan telekomunikasi pada 2021.

Baca Juga: Teaser ' Cry For Me' dari TWICE Tayang Tanpa Jeongyeon

Dilansir dari laman Antara, disamping itu, Maluku telah siap dengan empat sektor unggulan wilayahnya itu dapat turut serta dalam kerangka perdagangan komprehensif dengan Uni Eropa, yakni perikanan, perkebunan, pariwisata, serta pertambangan dan energi.

“Mari Maluku, untuk berbisnis dan berinvestasi … dan kami tidak pernah menghambat investor di negara raja-raja ini,” ujar Murad yang lanjut membuka pertemuan bisnis antara pelaku usaha Uni Eropa dan Maluku secara virtual.

Otoritas Uni Eropa dan Pemerintah Indonesia saat ini masih melakukan proses kendati di tengah di tengah situasi pandemic untuk mendorong tercapainya kesepakatan dalam perundingan I-EU CEPA.

Baca Juga: PLN Siapkan Interkoneksi Listrik Kalbar-Kalteng Sepanjang 632 KM Bertegangan 150 Kilovolt

Perundingan tersebut diluncurkan pada 2016 dan hingga saat ini mencapai putaran ke sepuluh.

Untuk intersesi secara virtual sempat dilaksanakan pada pertengahan tahun ini.

Duta Besar EU untuk Indonesia , Vincent Piket dalam pertemuan yang sama menyatakan dirinya optimisme bahwa kedua belah pihak memberikan kemajuan yang stabil dalam proses perundingan I-EU CEPA.***

Editor: Mualifu Rosyidin Al Farisi

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler