Fed Mulai Naikkan Suku Bunga, Wall Street Dikabarkan Akan Menguat dan Indeks Dow Jones Melonjak 500 Poin

17 Maret 2022, 12:25 WIB
Ilustrasi saham. /3844328/Pixabay

LINGKAR KEDIRI – Investor mulai abaikan kegelisahan awal yang menyusul kenaikan suku bunga Federal Reserve AS.

Bukan hanya itu, para investor juga mengabaikan sinyal akan adanya banyak kenaikan yang diperlukan untuk menekan inflasi, yang mengakhiri kebijakan moneter longgar di era pandemi.

Memberi imbas pada menguatnya Wall Street setelah penutupan perdagangan Kamis pagi ini.

 Baca Juga: Dilengkapi 8 Sel Raytheon GMLS MK29, Kapal Induk Kelas Nimitz AS Bisa Menjadi Ancaman Rusia

Bahkan, indeks Dow Jones Industrial Average bertambah 518,76 poin atau 1,55 persen, menjadi menetap di 34.063,10 poin.

Indeks S&P 500 meningkat 95,41 poin atau 2,24 persen, menjadi berakhir di 4.357,86 poin. Indeks Komposit Nasdaq melonjak 487,93 poin atau 3,77 persen, menjadi ditutup di 13.436,55 poin.

Lebih lanjut, sembilan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan sektor konsumen nonprimer dan teknologi masing-masing terangkat 3,35 persen dan 3,32 persen, memimpin kenaikan.

 Baca Juga: Di Malam Pembunuhan, Amel Ketakutan Hingga Menelepon Orang Dekat untuk Minta Bantuan? Ini Kata Analis

Sementara itu, sektor energi dan utilitas masing-masing turun 0,43 persen dan 0,17 persen, hanya dua sektor yang menurun.

Jim Paulsen, kepala strategi investasi di The Leuthold Group di Minneapolis mengatakan investor mungkin lega Fed mengambil tindakan terhadap lonjakan inflasi.

"Mendengar The Fed akhirnya 'berkata dan bertindak' untuk mengatasi inflasi agak menenangkan komunitas investasi, dan untuk Main Street berjuang dengan inflasi yang lebih tinggi," katanya, dilansir LingkarKediri dari Antara.

 Baca Juga: Walikota Melitopol Dikabarkan Diculik Pasukan Rusia, Volodymyr Zelensky: Rusia Seperti Teroris ISIS

Untuk diketahui, Bank sentral AS mengumumkan kenaikan seperempat poin persentase dalam suku bunga acuan overnight seperti yang diharapkan secara luas.

Tetapi proyeksi bahwa suku bunga akan mencapai antara 1,75 persen dan 2,0 persen pada akhir tahun lebih hawkish daripada yang diperkirakan beberapa investor.

Sementara The Fed menandai ketidakpastian besar-besaran yang dihadapi ekonomi dari perang antara Rusia dan Ukraina serta krisis Covid-19 yang sedang berlangsung.

 Baca Juga: Saksi Hilang Ditemukan, Pihak Keluarga Wahyu Tunjukkan Hal Tak Lazim, Pengakuan Analis Disorot

Ia mengatakan "kenaikan berkelanjutan" dalam target suku bunga dana federal "akan sesuai" untuk mengekang inflasi tertinggi yang pernah disaksikan negara itu dalam 40 tahun.

Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***

Editor: Yulian Fahmi

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler