Melebihi Perkiraan, Pertumbuhan PDB Indonesia Naik di Triwulan ke-2, Tunjukkan Pertumbuhan Tercepat

7 Agustus 2022, 13:55 WIB
Ilustrasi - PDB Indonesia/ /PIXABAY/Udikart

LINGKAR KEDIRI – Pertumbuhan ekonomi Indonesia meningkat pada kuartal April-Juni di tengah ledakan ekspor yang didorong oleh kenaikan harga komoditas.

Data resmi menunjukkan pada hari Jumat lalu, tetapi pengetatan moneter, kenaikan inflasi dan risiko resesi global mengancam prospek.

Produk domestik bruto (PDB) kuartal kedua naik 5,44% dibandingkan tahun sebelumnya, menunjukkan tingkat pertumbuhan tercepat dalam setahun, menurut data Badan Pusat Statistik.

 Baca Juga: Prediksi Line Up Manchester United Vs Brighton & Hove Albion, Brighton Lebih Unggul?

Dilansir LingkarKediri dari reuters, angka itu mengalahkan perkiraan median untuk kenaikan 5,17% dalam jajak pendapat Reuters dan pertumbuhan tahunan 5,01% kuartal pertama.

Ekspor meningkat hampir 20% dari tahun sebelumnya, sebuah kinerja yang oleh biro statistik disebut "mengesankan". Ini dibandingkan dengan 16,22% yang terlihat pada kuartal sebelumnya.

Indonesia, ekonomi terbesar di Asia Tenggara, adalah pengekspor utama minyak sawit, batu bara, nikel dan timah.

 Baca Juga: Statistik Manchester United Vs Brighton & Hove Albion, Catatan Kemenangan Ada di Brighton

Dengan perang di Ukraina yang memicu siklus kenaikan harga komoditas tahun ini, ekspor negara itu melonjak, menopang ketahanan ekonominya.

Konsumsi rumah tangga, yang menyumbang lebih dari setengah PDB, pulih lebih lanjut setelah pencabutan pembatasan COVID-19, dengan perayaan Idul Fitri pada Mei memberikan dorongan lebih lanjut. Namun, investasi melambat.

 Baca Juga: Hasil Timnas U-16 Indonesia vs Vietnam di AFF U16 2022, Bima Sakti Ungkap Faktor Utama Kemenangan Skuad Garuda

Secara sektoral, sektor makanan dan minuman, pertambangan, konstruksi dan pengangkutan serta pergudangan tumbuh lebih cepat dibandingkan periode sebelumnya.

Ini adalah "pertumbuhan yang kuat tetapi tidak akan bertahan karena angin sakal meningkat," Gareth Leather, seorang analis Capital Economics, mengatakan dalam sebuah catatan, memprediksi ekspor akan dipengaruhi oleh penurunan harga komoditas dan perlambatan pertumbuhan global.***

Editor: Yulian Fahmi

Tags

Terkini

Terpopuler