Hal tersebut membuat pemerintah menargetkan seluruh masyarakatnya agar dapat menikmati listrik sehari penuh pada tahun depan.
Murtad mengatakan, bahwa sejauh ini baru sekitar 55 persen dari jumlah desa di Maluku yang sudah mempunyai jaringan telekomunikasi.
Dengan angka tersebut, pemerintah juga mengupayakan semua wilayah dapat mempunyai akses jaringan telekomunikasi pada 2021.
Baca Juga: Teaser ' Cry For Me' dari TWICE Tayang Tanpa Jeongyeon
Dilansir dari laman Antara, disamping itu, Maluku telah siap dengan empat sektor unggulan wilayahnya itu dapat turut serta dalam kerangka perdagangan komprehensif dengan Uni Eropa, yakni perikanan, perkebunan, pariwisata, serta pertambangan dan energi.
“Mari Maluku, untuk berbisnis dan berinvestasi … dan kami tidak pernah menghambat investor di negara raja-raja ini,” ujar Murad yang lanjut membuka pertemuan bisnis antara pelaku usaha Uni Eropa dan Maluku secara virtual.
Otoritas Uni Eropa dan Pemerintah Indonesia saat ini masih melakukan proses kendati di tengah di tengah situasi pandemic untuk mendorong tercapainya kesepakatan dalam perundingan I-EU CEPA.
Baca Juga: PLN Siapkan Interkoneksi Listrik Kalbar-Kalteng Sepanjang 632 KM Bertegangan 150 Kilovolt
Perundingan tersebut diluncurkan pada 2016 dan hingga saat ini mencapai putaran ke sepuluh.
Untuk intersesi secara virtual sempat dilaksanakan pada pertengahan tahun ini.