LINGKAR KEDIRI – Konflik Rusia dan Ukrainan yang tak kunjung usai ternyata berefek ke berbagai segi ekonomi.
Tak luput juga mengenai bursa saham, hal ini disebabkan karena banyak investor mulai mengamati mengenai implikasi konflik ini nantinya.
Lantas, terkait tindakan para investor tersebut Saham AS pada perdagangan Senin (Selasa, pagi WIB) di Bursa Saham Wall Street ditutup bervariasi.
Seperti diketahui, bahwa para investor masih fokus mengamati setiap perkembangan mengenai konflik Rusia-Ukraina.
Lebih lanjut, indeks Dow Jones Industrial Average turun 166,15 poin atau 0,49 persen, menjadi 33.892,60 poin.
S&P 500 turun 10,71 poin atau 0,24 persen, menjadi 4.373,94 poin, sedangkan indeks Komposit Nasdaq naik 56,78 poin atau 0,41 persen menjadi 13.751,40 poin.
Bahkan, enam dari 11 sektor utama indeks S&P 500 ditutup pada zona merah, dengan penurunan terbesar terjadi pada sektor real estat sebesar 1,77 persen.
Sedangkan yang menguat sektor energi dengan peningkatan 2,57 persen.
Sementara itu, perusahaan China yang terdaftar di bursa saham New York sebagian besar ditutup lebih rendah, di mana tercatat enam dari 10 saham teratas merupakan penentu indeks S&P.
Baca Juga: Bursa Transfer, Rangnick Bikin Heboh, Sebut MU Telah Kunci Striker Lebih Hebat dari Haaland Ini?
"Investor juga mempertimbangkan dampak sanksi terbaru terhadap Rusia. Dengan situasi yang berubah dengan cepat, pasar diperkirakan akan tetap bergejolak dalam waktu dekat," kata seorang analis, dilansir LingkarKediri dari laman Antara.
Untuk diketahui, Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa dan Kanada mengeluarkan pernyataan bersama pada hari Sabtu lalu, yang mengatakan akan menghapus beberapa bank Rusia dari SWIFT, sistem pembayaran yang digunakan untuk sebagian besar transaksi keuangan internasional.
Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***