LINGKAR KEDIRI – Harga minyak turun pada hari Jumat, menuju penurunan hampir 4% untuk minggu ini.
Hal ini dibebani oleh prospek kenaikan suku bunga, pertumbuhan global yang lebih lemah dan penguncian Covid-19 di China yang menekan permintaan, bahkan ketika Uni Eropa menimbang larangan minyak Rusia.
Ini adalah minggu perdagangan yang paling tidak stabil sejak Rusia meluncurkan invasi ke Ukraina pada 24 Februari.
Baca Juga: Polisi Turun Tangan, Harry Maguire Dikabarkan Mendapat Ancaman Bom Melalui Email
Memicu sanksi yang memotong pasokan minyak Rusia dan menyebabkan negara-negara konsumen melepaskan rekor volume minyak dari cadangan darurat. Moskow menyebut tindakannya di Ukraina sebagai "operasi khusus".
Kekhawatiran tentang konflik Ukraina yang memicu inflasi dan menghambat pertumbuhan ekonomi mendominasi perdagangan di paruh kedua minggu ini.
Dengan Dana Moneter Internasional memangkas perkiraan pertumbuhan globalnya hampir satu poin persentase penuh.
Dilansir LingkarKediri dari Reuters, Gubernur bank sentral China Yi Gang mengatakan pada hari Jumat bahwa ekonomi terbesar kedua di dunia itu tidak kebal terhadap guncangan eksternal, dan juga menghadapi tekanan dari wabah Covid-19.