Puasa Saat Pandemi Dapat Turunkan Imunitas? Begini Penjelasan Satgas Penangan Covid-19

13 April 2021, 12:18 WIB
ilustrasi berbuka puasa di masa pandemi /rawpixel/ Freepik.com / rawpixel

 

LINGKAR KEDIRI – Seperti halnya tahun sebelumnya, puasa kali ini masih diselimuti pandemi Covid-19.

Tak jarang kekhawatiran terhadap turunnya imunitas tubuh saat menjalankan puasa di tengah pandemi dirasa oleh masyarakat.

Dikutip oleh lingkarkediri.pikiran-rakyat.com dari laman pmj.news pada 13 April 2021.

Baca Juga: Baru Puasa Ramadhan Tahun Ini? Simak 19 Aturan Wajib Puasa yang Wajib Anda Ketahui

Namun, pemerintah melalui juru bicara Satgas Penangan Covid-19, Wiku Adisasmito menjelaskan,  banyak studi yang menyatakan bahwa puasa yang setidaknya dilakukan selama tiga hari akan efektif membantu proses peremajaan sistem imun melalui produksi sel darah putih baru.

Disisi lain, menjaga imunitas juga dapat diperkuat dengan upaya lain seperti menjaga asupan yang berkualitas, dengan cara mengkonsumsi makanan tinggi karbohidrat sebagai sumber kalori, yang dapat berupa nasi, roti, dan lainnya.

Disampai itu, ada beberapa makanan yang dapat dikonsumsi setiap hari sebagai sumber protein di bulan Ramdhan ini.

Protein berfungsi untuk pembentukan imun dan jaringan tubuh. Sumber protein dapat kalian temui dari telur, ikan atau daging.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 13 April 2021: Ricky Nekat Lakukan Ini, Nino Marah Besar Elsa Tak Dapat Berkutik

Sementara untuk mendapatkan mikronutrien esensial, Wiku menyarankan sayur daan buah sebagai makanan rutin.

"Ketika berbuka memang saat yang membahagiakan, namun tetap jaga penguasaan diri kita dengan membatasi makan makanan tinggi lemak seperti gorengan, gajih, dan lainnya, serta mengurangi konsumsi gula dari takjil dan makanan penutup," tuturnya.

Tak lupa pula untuk melakukan olahraga agar dapat meningkatkan output cairan dari tubuh.

Waktu olahraga disarankan satu hingga 2 jam setelah berbuka puasa.

"Durasi olahraga juga dibatasi hingga kurang dari 2 jam untuk mengoptimalkan pembentukan dan fungsi sistem imun. Cairan yang diasup juga ditingkatkan 1,5-2x lipat dibandingkan biasa," lanjut Wiku.

Baca Juga: Seorang Anggota Brimob Maluku Meninggal Setelah Disuntik Vaksin COVID-19 AstraZeneca, Berikut Faktanya

Pembentukan imunitas juga dapat disempurnakan dengan adanya pelaksanaan vaksinasi.

Sesuai arahan Kementerian Agama bahwa vaksinasi tetap akan dilakukan mengingat berdasarkan pertimbangan khusus bahwa injeksi intramuskular tidak membatalkan puasa.

"Proses vaksinasi akan dilakukan sebagaimana vaksinasi saat bulan lainnya demi mencapai herd immunity dan target vaksinasi dari pemerintah," ungkap Wiku.

Baca Juga: Ingin Diet Saat Puasa Ramadhan? Batasi Asupan Makanan yang Mengandung Senyawa Berikut Ini

Wiku juga mengingatkan akan pentingnya disiplin dalam melaksanakan protokol kesehatan, perbanyak istirahat dan menunda puasa jika berada dalam keadaan sakit berat, tetap menjaga kondisi mental dan psikologis dengan terus beribadah ataupun berkumpul dengan keluarga.***

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler