India Catatkan Kenaikan Kasus Positif Covid-19 Hingga 10 Juta Orang, Begini Perkembangannya

19 Desember 2020, 17:08 WIB
Ilustrasi Orang India /Jeyaratnam Caniceus/Pixabay

LINGKAR KEDIRI- Pada hari Sabtu, 19 Desember 2020 India mencatatkan diri telah mencapai angka 10 juta orang yang terkena virus corona.

Namun diketahui laju ini sudah mulai melambat dibanding pada perkiraan bulan lalu mengingat warganya yang sudah mulai menyerah menerapkan protokol kesehatan.

Setelah pada pertengahan September kemarin mencapai 98.000 kasus per harinya, India hanya mencatatkan kasus harian rata-rata sekitar 30.000 saja pada bulan ini.

Baca Juga: Jelang Vaksinasi, Kemenpora Prioritaskan Atlet Olimpiade Sebagai Penerima Vaksin COVID-19

Baca Juga: Justin Bieber Donasikan Keuntungan dari Lagu Natal 'Holy' untuk Penanganan Covid-19

Hal ini tentu membuat India semakin jauh dari Amerika yang saat ini menjadi negara paling terdampak di dunia yang mana kasusnya saat ini telah mencapai lebih dari 16 juta.

Kementerian kesehatan India, pada 24 jam terakhir melaporkan sebanyak 25.152 kasus baru dengan 347 kematian dan saat ini telah ada sebanyak 145.136 orang yang meninggal karena COVID-19 di negara tersebut.

Baca Juga: Jelang Vaksinasi, Kemenpora Prioritaskan Atlet Olimpiade Sebagai Penerima Vaksin COVID-19

Baca Juga: Justin Bieber Donasikan Keuntungan dari Lagu Natal 'Holy' untuk Penanganan Covid-19

India membutuhkan waktu selama 30 hari untuk menambahkan satu juta kasus terakhir ini, dam diketahui menjadi penambahan yang paling lambat kedua sejak dimulainya pandemi.

Negara India juga berharap agar dapat dengan segera meluncurkan vaksin dan diketahui saat ini sedang mempertimbangkan permintaan penggunaan darurat untuk tiga jenis vaksin yakni dari Oxford / AstraZeneca, Pfizer dan perusahaan lokal Bharat Biotech.

Namun, perlu diketahui bahwa beberapa ahli kesehatan di India mengatakan penurunan kasus menunjukkan banyak orang India mungkin telah memiliki antibodi virus melalui infeksi alami.

Baca Juga: India laporkan 22.065 Kasus Harian COVID-19, Kenaikan Terendah Sejak 4 Juli 2020

Baca Juga: Pastikan Vaksin COVID-19 Aman, Menko PMK Tegaskan BPOM Bekerja secara Profesional

“Kekebalan kawanan adalah bagian terbesar darinya ... yang membantu kami memutus penularan,” kata Pradeep Awate, seorang pejabat kesehatan senior di negara bagian Maharashtra yang paling parah di India, tempat tinggal Mumbai.

Bahkan, diketahui negara bagian terkayanya berada pada masa sulit dan mengerikan pada bulan September karena kasus hariannya per hari bisa mencapai 20.000 dan pada saat itu rumah sakit sudah kehabisan ruangan serta oksigen. Namun, akhir-akhir ini India hanya melaporkan kurang dari 5.000 kasus saja.

“Jika infeksi melonjak, kami akan melihat jumlah pasien di rumah sakit meningkat, terutama setelah musim festival. Itu belum terjadi, ”kata Raman Gangakhedkar, yang hingga saat ini mengepalai epidemiologi di Dewan Riset Medis India.

Baca Juga: Pemerintah Tetapkan Batas Tertinggi Harga Tes Rapid Antigen-Swab, Berikut Ketentuannya

Baca Juga: Pemerintah Tegaskan Tak Larang Demonstrasi, Mendagri: Demo Tidak Dilarang tapi Dibatasi 50 Orang

Panel yang ditunjuk pemerintah dan bertugas untuk membuat proyeksi berdasarkan model matematika memperkirakan bahwa telah ada sebanyak 60% dari 1,35 miliar orang di India yang sudah terinfeksi virus tersebut.

"Jika modelnya benar, kecil kemungkinan gelombang kedua akan terjadi, karena setelah 60% memiliki kekebalan, tidak ada yang dapat menyebabkan gelombang lain," kata Manindra Agrawal, anggota komite dan profesor di Institut Teknologi India di kota utara. dari Kanpur.

Namun menurutnya, prediksi model tersebut perlu dikonfirmasi secara independen oleh survei sero agar pihaknya dapat memastikannya dengan baik dan benar.***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler