Pertama Kali Dalam Sejarah di Myanmar Aksi Protes Warga, Win Myint: Mereka Ditahan Dan DiDiinterogasi

6 Februari 2021, 21:44 WIB
Bendera Myanmar. //Pixabay/jorono

LINGKAR KEDIRI – Ribuan warga melakukan aksi protes kudeta minggu ini dengan cara turun ke jalan-jalan di Yangon pada Sabtu 6 Januari 2021.

Dikutip oleh lingkarkediri.pikiran-rakyat.com dari laman Reuters pada Sabtu 6 Januari 2021.

Mereka menuntut pembebasan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi, dalam demonstrasi pertama sejak para jenderal merebut kekuasaan.

Baca Juga: Biden Ajak Masyarakat Internasional Untuk Mendesak Militer Myanmar, Melepas Pejabat Aktivis dan Kekuasannya

Junta Myanmar telah mencoba membungkam perbedaan pendapat dengan memblokir Facebook untuk sementara dan memperluas tindakan keras media sosial ke Twitter dan Instagram pada hari Sabtu dalam menghadapi gerakan protes yang berkembang.

Sementara itu, pihak berwenang meminta penyedia internet untuk menolak akses ke Twitter dan Instagram "sampai pemberitahuan lebih lanjut", kata perusahaan telepon seluler Norwegia Telenor Asa.

Panglima Angkatan Darat Min Aung Hlaing merebut kekuasaan dengan tuduhan penipuan dalam pemilihan 8 November yang dimenangkan NLD secara telak.

Baca Juga: Himbau WNI Untuk Tidak Menanggapi Kudeta Militer Myanmar, Begini Pendapat Guru Besar UI

Pengambilalihan tersebut mengundang kecaman internasional dengan seruan Dewan Keamanan PBB untuk pembebasan semua tahanan dan sanksi yang ditargetkan yang sedang dipertimbangkan oleh Washington.

Junta mengumumkan keadaan darurat satu tahun dan berjanji akan menyerahkan kekuasaan setelah pemilihan baru, tanpa memberikan kerangka waktu.

Pengacara Suu Kyi dan Presiden yang digulingkan Win Myint mengatakan mereka ditahan di rumah mereka dan masih di interogasi.

“Tentu saja, kami menginginkan pembebasan tanpa syarat karena mereka tidak melanggar hukum,” kata Khin Maung Zaw, pengacara veteran yang mewakili keduanya.

Baca Juga: Ujian Besar Presiden AS Hingga Beri Ancaman Saksi AS Kepada Myanmar Atas Kudeta Yang Terjadi

Protes hari Sabtu adalah tanda pertama kerusuhan di jalan di negara dengan sejarah penumpasan berdarah terhadap pengunjuk rasa.

Setiap malam, para warga memukul panci dan wajan untuk menunjukkan kemarahannya.

Selain sekitar 150 penangkapan setelah kudeta yang dilaporkan oleh kelompok hak asasi manusia, media lokal mengatakan sekitar 30 orang telah ditahan karena protes yang berisik.***

Editor: Erik Okta Nurdiansyah

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler