Serangan Palestina, Pemimpin Iran: Israel Bukanlah Negara Tetapi Basis Terorisme

10 Mei 2021, 06:01 WIB
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khameini /The Associated Press

LINGKAR KEDIRI - Iran menyebut bahwa israel bukanlah sebuah negara melainkan sarang teroris.

Hal ini disampaikan pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei pada hari Jumat lalu.

Pernyataan ini dalam pidatonya ingin menegaskan hubungan solidaritas antara Iran dengan Palestina.

Baca Juga: Cek Rumahmu! Beberapa Tanaman ini Bikin Rezeki Seret, Ahli Spiritual Ungkap Karena Bisa Undang Jin

Ketegangan meningkat antara dua musuh bebuyutan itu menyusul serangkaian serangan maritim, ledakan di fasilitas nuklir Iran.

Selain itu Iran tuding Israel telah melakkan pembunuhan seorang ilmuwan nuklir terkemuka yang disalahkan Teheran atas Israel.

Republik Islam tidak mengakui negara Yahudi, dan mendukung perjuangan Palestina, serta kelompok bersenjata seperti Hamas dan Hizbullah Lebanon, telah menjadi pilar kebijakan luar negeri Iran sejak revolusi 1979.

"Israel bukanlah sebuah negara, tapi basis teroris terhadap bangsa Palestina dan negara Muslim lainnya," kata Khamenei dikutip dari France24.

"Memerangi rezim lalim adalah memerangi penindasan dan terorisme, dan (melakukannya) adalah tugas semua orang," tambahnya.

Baca Juga: Terjadi Bentrokan di Palestina saat Malam Lailatul Qadar, Warga Palestina: Mereka Tidak Ingin Kami Shalat!

Khamenei juga mengecam normalisasi hubungan Israel dengan beberapa pemerintah Arab yang lemah selama tahun lalu sebagai upaya untuk merusak mimpi buruk persatuan Muslim.

Uni Emirat Arab, Bahrain, Maroko dan Sudan memiliki semua hubungan yang dinormalisasi dengan Israel dalam beberapa bulan terakhir di bawah kesepakatan yang ditengahi AS.

"Saya mengatakan ini dengan tegas: upaya ini tidak akan mencapai mana-mana," katanya,

Dirinya menyerukan kepada warga Palestina untuk melanjutkan perlawanan mereka dan agar pemerintah Muslim mendukung mereka.

"Penurunan rezim Zionis musuh telah dimulai dan tidak akan berhenti."

Sebagaimana diketahui, Hari Al-Quds telah diadakan setiap tahun pada hari Jumat terakhir bulan suci puasa Ramadhan sejak hari-hari awal revolusi Islam Iran.

Demonstrasi nasional yang disponsori negara tahun ini tidak ada karena pembatasan Covid-19.

Komentar Khamenei muncul di tengah meningkatnya kekerasan di Tepi Barat yang diduduki Israel dan ketika ketegangan meningkat di Yerusalem timur yang dicaplok atas ancaman penggusuran yang menimpa empat keluarga Palestina.

Pasukan keamanan Israel menewaskan dua warga Palestina dan melukai sepertiganya setelah mereka melepaskan tembakan ke pangkalan Tepi Barat pada hari Jumat.

Polisi dan pengunjuk rasa juga bentrok dalam beberapa hari terakhir di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem timur, yang dipicu oleh sengketa tanah selama bertahun-tahun antara pengungsi Palestina dan pemukim Yahudi.

Baca Juga: Gempa dan Tsunami Besar di Palu Terkuak, Pakar Identifikasi Beberapa Wilayah ini Potensi Dilanda Tsunami Baru

Kekerasan terbaru terjadi ketika Muslim Palestina berbondong-bondong ke kompleks masjid Al-Aqsa di Yerusalem timur untuk salat Jumat terakhir Ramadhan.

Perserikatan Bangsa-Bangsa meminta Israel untuk mengakhiri setiap penggusuran paksa di Yerusalem timur yang dicaplok Israel, memperingatkan bahwa tindakannya dapat dianggap sebagai "kejahatan perang".

Pada 2018, Khamenei menegaskan kembali posisi Teheran bahwa Israel adalah "tumor ganas kanker" yang harus "diangkat dan diberantas", dan jenderal Iran telah berulang kali mengancam akan menghancurkan Tel Aviv dan Haifa jika Israel menyerang republik Islam itu.

Tetapi sikap resminya adalah bahwa Israel tidak akan ada lagi karena "kesombongan" -nya sendiri daripada serangan langsung oleh Iran.***

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: France 24

Tags

Terkini

Terpopuler