Joe Biden Khawatirkan Kondisi Israel, Berbagai Negara Mulai Bergerak Dari Qatar Hingga Mesir

16 Mei 2021, 20:38 WIB
Joe Biden Presiden Amerika Serikat /Jurnal Soreang/Fajar Fari/Twitter@whitehouse

LINGKAR KEDIRI - Penyerangan Israel ke wilayah Palestina hingga kini masih berlangsung.

Bahkan aksi tersebut di dukung kuat oleh Amerika Serikat.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Joe Biden yang mengatakan sebagai balasan serangan dari Hamas.

Baca Juga: Denny Darko Ungkap Jakarta Menghitam karena Covid-19, Simak Selengkapnya

Kendatipun demikian, dirinya juga berbela sungkawa atas kejadian tersebut.

Gedung putih kini emngatakan bahwa Joe Biden tengah Khawatir akibat serangan yang dilakukan oleh Israel.

Hal demikian dikarenakan berdampak pada kekerasan di Internal Israel.

Selin itu jug keprihatinan ini didasri oleh adanya ketegangan di tepi barat.

Joe Biden menyampaikan ini langsung pada hari Sabtu 15 Mei 2021 kemarin.

Joe Biden mendiskusikan Yerusalem dengan Benjamin Netanyahu, dan mengatakan bahwa hal itu hendaknya menjadi tempat yang damai bagi orang-orang dari segala agama dan latar belakang.

Dia juga melakukan panggilan pertamanya dengan Presiden Otoritas Palestina, sejak menjabat sebagai Presiden AS.

Joe Biden menghubungi Mahmoud Abbas guna mendiskusikan aksi kekerasan, dan menyerukan agar Hamas berhenti menembakkan roket ke Israel.

Baca Juga: Israel Ketakutan karena Kekuatan Hamas Makin Membesar

“Biden mengungkapkan dukungannya untuk langkah-langkah yang memungkinkan warga Palestina menikmati martabat, keamanan, kebebasan, dan kesempatan ekonomi yang pantas mereka dapatkan,” Laporan dari Gedung Putih

Kantor berita resmi Palestina, Wafa mengatakan bahwa Mahmoud Abbas memperbaharui eskalasi di seluruh kawasan Palestina kepada Joe Biden.

Dirinya mengatakan bahwa dia tengah berupaya menghentikan agresi Israel melawan rakyat kami dan mencapai gencatan senjata.

Mahmoud Abbas juga memberi tahu Joe Biden bahwa keamanan dan stabilitas akan tercapai ketika pendudukan Israel berakhir.

Mahmoud Abbas juga menambahkan bahwa warga Palestina siap dan bersedia bekerja secara damai dengan para perantara internasional.

Sementara di pihak Hamas, menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri Qatar, Menteri Luar Negeri Qatar bertemu dengan pejabat penting Hamas.

Dalam pernyataan tersebut dikatakan bahwa Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani bertemu dengan pemimpin Hamas Ismail Haniya di Doha.

“Sheikh Mohammed menekankan perlunya komunitas internasional bertindak mendesak untuk menghentikan serangan brutal Israel yang berulang-ulang terhadap warga sipil di Gaza,” kata pihak Kemenlu Qatar.

Baca Juga: Tegas! inilah Aksi Indonesia Era Soekarno Tolak Hubungan dengan Israel, Salah Satu Alasanya Anti Penjajahan

Kemudian Pemimpin Liga Arab mengatakan bahwa duta besar negara-negara Arab untuk PBB berusaha menggalang dukungan internasional bagi warga Palestina, di tengah serangan Israel atas Gaza.

Ahmed Aboul Gheit meminta dewan keamanan PBB untuk ‘memenuhi tanggung jawabnya’ dalam meminta Israel bertanggung jawab dalam sesi yang dijadwalkan pada hari Minggu, 16 Mei 2021.

Dikutip Lingkar Kediri dari artikel yang sebelumnya tayang di Pikiran Rakyat.com dengan judul "Israel Makin di Luar Kendali, AS, Qatar, Hingga Mesir Mulai Bergerak", Mesir juga melakukan upaya untuk mencapai gencatan senjata antara Israel dan kelompok-kelompok militan Gaza.

Pejabat negara tersebut mengatakan bahwa Mesir dan para perantara lainnya berharap bahwa AS akan menekan Israel untuk mengakhiri pertempuran.

Dia menyebutkan bahwa Pemerintah AS telah siap memerintahkan Israel untuk menghentikan ‘tindakan’ mengerikan, dan ‘situasi di kawasan Palestina yang diduduki sudah mulai di luar kendali’.

Pejabat tersebut juga mengatakan bahwa para perantara tidak mengharapkan gencatan senjata, sebelum pertemuan dewan keamanan PBB hari ini.

Baca Juga: Ramal Palestina Akan Menang Dari Israel, Ahli Metafisika Ungkap Hal Mengerikan Akan Terjadi

Pihak berwenang mengatakan bahwa Mesir saat ini sedang mencari jeda selama satu jam untuk mengevakuasi orang-orang yang terluka parah dari Gaza.

Dia mengatakan Mesir mendorong semacam ‘jeda kemanusiaan’, karena ambulans sedang menunggu di sisi perbatasan Mesir.

Pejabat itu berbicara secara anonim atau tanpa nama, karena dia tidak berwenang untuk berbicara dengan media.***(Eka Alisa Putri/Pikiran Rakyat)

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler