Network
LINGKAR KEDIRI – Seorang pejabat senior Ramallah, Palestina mengklaim pada hari Sabtu, 15 Mei 2021 bahwa belum ada pemimpin Arab yang menghubungi Presiden Palestina Mahmoud Abbas sejak pecahnya kekerasan di Jalur Gaza dan Tepi Barat.
Sekretaris Jenderal Partai Fatah Abbas, Jibril Rajoub saat berbicara dengan kantor berita Palestina Ma’an, meminta para pemimpin Arab di seluruh wilayah untuk secara terbuka berbicara menentang Israel dan menunjukkan solidaritas dengan rakyat Palestina.
“Ini adakah pertempuran (gabungan) Islam-Kristen yang membela martabat Anda, rakyat Palestina berada di garis pertahanan pertama untuk martabat Anda, minyak Anda, dan keamanan Anda,” tutur Rajoub seperti dilansir Lingkarkediri.pikiran-rakyat.com dari I24News.
Baca Juga: AP Bantah Gedungnya Menjadi Markas Hamas dan Tuntut Israel Tunjukkan Bukti
“Dari perilaku bagian dari sistem resmi Arab, kami merasa ada kolusi dengan perilaku Netanyahu untuk melanggengkan perpecahan (di Palestina),” tuturnya menambahkan.
Sementara itu, UEA dilaporkan telah mengancam akan menghentikan semua pembangunan insfrastruktur dan investasi ekonomi di Jalur Gaza jika Hamas tidak segera menyepakati gencatan senjata dengan otoritas Israel.
“Kami masih siap dan bersedia untuk mempromosikan proyek sipil bekerja sama dengan otoritas Palestina dan di bawah manajemen PBB (di Gaza), tetapi kami memerlukan kondisi yang tenang,” kata seorang pejabat UEA yang tidak disebutkan namanya.
Baca Juga: Sistem Iron Dome Pertahanan Israel Kewalahan, Israel di ambang Kekalahan
Baca Juga: Mbah Mijan sebut Israel sebagai Poros Kiamat, Kehancuran Dunia semakin dekat
