Israel Kembali Ledakkan Terowongan dan Membunuh 42 Warga Sipil, PM Israel: Hak Alami Membela Diri

18 Mei 2021, 12:24 WIB
Pengunjuk rasa antara pro-Israel dan pro-Palestina di Toronto, Kanada /Chris Helgren/REUTERS/

LINGKAR KEDIRI - Kisruh antara Israel dan Palestina memang hingga kini masih belum berakhir.

Serangan Israel pun sempat dibalas oleh militer Hamas. Dengan menembakkan roket ke arah Tel Aviv.

Dan pada Minggu dini hari, 16 Mei 2021 Israel kembali meledakkan terowongan yang diklaim sebagai prasarana militer bawah tanah milik Hamas.

Baca Juga: Males, Lamaran Aldi Taher Ditolak Mentah Anya Geraldine: Gak Mau Disuruh jadi Bininya

Ledakan itu mengakibatkan hancurnya beberapa rumah dan menewaskan 42 warga sipil di Gaza.

Namun, anehnya Israel mengatakan bahwa mereka tidak bermaksud untuk membunuh para warga sipil.

Israel mengaku hanya ingin menghancurkan infrastruktur yang diduga milik Hamas, regu militan Palestina yang berbasis di Gaza.

Baca Juga: Serangan Israel Paling Mengerikan, Hancurkan Akses Utama Menuju Rumah Sakit

"Fasilitas bawah tanah runtuh, menyebabkan pondasi rumah sipil di atasnya juga runtuh dan jatuhnya korban yang tidak diinginkan," ujar juru bicara The Associated Press.

Akibat perseteruan Israel dan Palestina, sebagian besar korban berada di pihak Palestina.

Sampai dengan hari Minggu, sekitar 188 warga Palestina telah tewas akibat pertempuran.

Baca Juga: Wanita Ini Diperkosa Tentara hingga Mengalami Pendarahan

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa pertempuran akan terus berlanjut selama Hamas terus mengirim roket.

"Kami diserang oleh Hamas, ada ribuan roket dan rudal di kota-kota kami," ujar Benjamin.

"Saya pikir negara manapun harus mempertahankan diri dan memiliki hak alami untuk membela diri," katanya.

Baca Juga: Lakukan Hubungan Intim dengan Orang Sekarat, Wanita ini Akhirnya Dijatuhi Hukuman Penjara

"Kami akan melakukan apa pun untuk memulihkan ketertiban dan ketenangan,"kata Perdana Menteri Israel.

Diketahui, konflik di Palestina telah mencapai puncaknya pada bulan ini atas rencana Israel untuk mengusir puluhan warga Palestina dari Yerusalem Timur.

Akhir pekan lalu, Israel mengebom gedung perkantoran Kota Gaza yang menampung beberapa outlet berita internasional, termasuk Associated Press dan Al Jazeera.

Baca Juga: Divonis Kanker Getah Bening, Randi Bachtiar Suami Tasya Kamila Mengaku Ikhlas Menerima Ujian dari Tuhan

IDF (Israel Defense Forces) mengatakan serangan itu pantas dilakukan karena meyakini gedung itu digunakan oleh mata-mata Hamas sebagai pangkalan.

Sementara itu, pihak The Associated Press mengungkapkan tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa klaim itu benar dan meminta untuk dilakukan penyelidikan.***

 

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: insider

Tags

Terkini

Terpopuler