LINGKAR KEDIRI – Beredar sebuah video di media sosial saat Presiden Emmanuel Macron sedang berjalan-jalan dan mengulurkan tangannya untuk menyapa seorang pria di antara kerumunan kecil.
Namun suatu peristiwa tak terduga terjadi saat seorang pria menampar wajah Presiden Emmanuel Macron. Insiden ini telah dikutuk oleh seluruh spektrum politik.
Dikutip oleh lingkarkediri.pikiran-rakyat.com dari laman france24.com pada 10 Juni 2021.
Baca Juga: Kelulusan Maudy Ayunda Jadi Sorotan! Berhasil Raih S2 di Kampus Bergengsi Dunia
Presiden Prancis Emmanuel Macron telah bersumpah untuk terus menyapa banyak orang selama perjalanannya meskipun ia menerima tamparan tersebut.
Macron mengabaikan pukulan di wajahnya dan menyebutnya sebagai "peristiwa yang terisolasi".
Saat dilakukan wawancara Macron mengecilkan insiden tersebut, yang telah menjadi berita utama nasional, menyebutnya sebagai insiden terisolasi yang dilakukan oleh individu “ultra-kekerasan”.
Baca Juga: UPDATE Kode Redeem FF 11 Juni 2021, Hadiah Menarik Menunggu Untuk Diklaim
Usai kejadian tersebut Macron mengatakan bahwa ia tidak mengkhawatirkan keselamatannya dan terus berjabat tangan dengan anggota masyarakat.
"Aku baik-baik saja. Kita harus menempatkan insiden ini, yang menurut saya merupakan peristiwa yang terisolasi, ke dalam perspektif,” ujarnya.
Menurut Menteri Ekonomi Bruno Le Maire melihat tamparan itu sebagai gejala "kemerosotan panjang debat publik".
sementara komentator lain menandai adanya bahaya protes kekerasan baru yang muncul.
Kejahatan kekerasan adalah salah satu perhatian utama pemilih Prancis menjelang pemilihan regional dalam dua minggu dan pemilihan presiden pada bulan April dan Mei tahun depan.
Macron diperkirakan akan mencalonkan diri untuk masa jabatan kedua, dengan jajak pendapat saat ini memberinya keunggulan tipis atas pemimpin sayap kanan Marine Le Pen.
Namun Le Pen telah telah memberi peringatan bahwa memilih kembali Macron akan menyebabkan "kekacauan".***