Baku Tembak di Tepi Barat Gaza, Israel Bunuh 3 Warga Palestina, Jubir Presiden Sebut Israel Berbahaya

12 Juni 2021, 08:02 WIB
Pasukan Israel dan warga Palestina dalm sebuah bentrokan /Reuters/

LINGKAR KEDIRI - Pasukan militer Israel telah membunuh 3 orang warga Palestina.

Pembunhan ini terjadi dalam aksi misi penyamaran.

Kejadian tersebut terjadi di kota Jenin, Tepi Barat Gaza pada hari Kamis 10 Juni 2021 kemarin.

Untuk diketahui dalam insiden tersebut, Warga Palestina yang dibunuh oleh Israel adalah 2 diantaranya perwira perwira intelijen militer Otoritas Palestina (PA).

Menurut laporan media setempat pembunuhan kedua perwira intelijen tersebut pada waktu dinihari waktu setempat.

Baca Juga: Atta Halilintar Marah Besar Aurel Hermansyah: Tuhkan Lagi Main HP, Suaminya Lagi Ngomong Loh ini

DIlansir dari Al Jazeera, usai kejadian tersebut Kementerian Kesehatan Palestina angkat bicara.

Dirinya mengungkapkan bahwa korban tewas adalah Adham Yasser Alawi, 23 tahun dan Tayseer Issa, 32 tahun.

Sementara kantor berita Palestina Wafa menyebutkan, korban ketiga adalah Jamil al-Amuri.

Seorang lainnya yang diketahui juga sebagai perwira Palestina, Muhammad al-Bazour, 23 tahun, terluka parah. Dia dipindahkan ke rumah sakit Israel.

Harry Fawcett dari AL Jazeera mengatakan, dalam insiden seorang pria Palestina bernama Wissam Abu Zaid ditangkap saat serangan berlangsung.

Pasukan Israel yang menyamar disebutkan memang menargetkan setidaknya satu anggota jihad Islam dalam operasi intelijennya.

Baca Juga: Terharu! Nathalie Holscher Menangis Lihat Kondisi Janin Saat di USG, Sule: Darahnya Kayaknya Rendah Deh..

Dikutip Lingkarkediri.com dalam artikel yang sebelumnya tayang di Seputartangsel.com dengan judul "Pasukan Israel Membunuh Warga Palestina dalam Misi Penyamaran di Tepi Barat Gaza", Juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Nabil Abu Rudaina, mengutuk serangan.

Dia menyebutnya “eskalasi Israel" yang berbahaya. Ketiga orang dibunuh oleh pasukan khusus Israel yang melakukan penyamaran.

Nabil meminta, masyarakat internasional dan Amerika Serikat untuk turun tangan dan menghentikan serangan-serangan sejenis.

Dilansir dari Reuters, seorang pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa perwira Palestina tewas dalam baku tembak.

Diketahui, di bawah perjanjian damai sementara yang ditandatangani pada tahun 1990-an, pasukan Israel memiliki otonomi terbatas di 40 persen dari Tepi Barat yang diduduki.

Mereka memiliki otoritas keamanan menyeluruh di sana dan secara rutin melakukan serangan penangkapan di kota-kota Palestina dan kota-kota yang dikelola Pemerintah Palestina (PA).

Baca Juga: Jadwal MSC 2021 Besok 12 Juni 2021: Evos Legends Tantang Blacklist International Rebut Tiket Grand Final

Selain itu, di bawah Perjanjian Oslo 1993, PA berkewajiban untuk berbagi informasi dengan Israel tentang setiap perlawanan bersenjata terhadap pendudukan Israel.

Praktiknya sering disebut sebagai koordinasi keamanan. Meskipun demikian, koordinasi yang dimaksud sempat ditangguhkan tahun lalu karena rencana Israel mencaplok Tepi Barat yang diduduki.

Hamas yang memerintah di Jalur Gaza, telah mengkritik “koordinasi keamanan”. Banyak anggotanya telah ditangkap karena Kerja sama PA dengan Israel.

Pasukan Israel sejak lama sering melakukan serangan dan penangkapan di Tepi Barat.

Bahkan, setelah kesepakatan gencatan senjata beberapa minggu lalu, Israel telah membunuh seorang Palestina dalam satu serangan sejenis di Ramallah. ***(Nani Herawati/Seputar Tangsel)

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: Seputar Tangsel

Tags

Terkini

Terpopuler