Kuasai Kabul Hingga Segel Istana Negara, Presiden Afghanistan Akui Kemenangan Taliban

16 Agustus 2021, 09:20 WIB
Presiden Afghanistan Ashraf Ghani dilaporkan telah terbang dari Kota Kabul menuju Tajikistan. /STRINGER/REUTERS

LINGKAR KEDIRI - Pada Minggu 15 Agustus 2021, kemarin Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mengatakan Taliban telah menang.

Hal ini lantaran Taliban telah merebut Ibu Kota Afghanistan.

"Taliban telah menang dengan penghakiman pedang dan senjata mereka, dan sekarang bertanggung jawab atas kehormatan, properti, dan pertahanan diri warga negara mereka," kata Ghani 

Baca Juga: Trump Salahkan Biden Atas Gejolak di Afghanistan, Dirinya Klaim Hasilnya Akan Berbeda Jika AS Dipimpinya

"Mereka sekarang menghadapi ujian sejarah baru. Entah mereka akan mempertahankan nama dan kehormatan Afghanistan atau mereka akan memprioritaskan tempat dan jaringan lain," tambahnya

Kemenangan tersebut berjalan 20 tahun setelah Taliban digulingkan oleh pasukan militer dari Amerika Serikat.

Untuk diketahui, Presiden Ghani pergi ketika pemberontak mendekati ibu kota Aghanistan, sebelum akhirnya mereka memasuki kota.

Taliban mengambil alih istana presiden, menyegel kemenangan militer nasional hanya dalam 10 hari.

Taliban telah melakukan serangan kilat di negara itu, dengan pasukan pemerintah runtuh tanpa dukungan militer AS.

Baca Juga: Lahan Tak Produktif Menjadi Lapangan Sepak Bola Berstandar FIFA, Hasil Inisiatif Pemuda dan Perangkat Desa

Pengambilalihan ibu kota negara oleh Taliban memicu ketakutan dan kepanikan di Kabul.

 

Ghani tidak mengatakan ke mana dia pergi, tetapi kelompok media terkemuka Afghanistan, Tolo News, mengatakan dia pergi ke Tajikistan.

Seorang juru bicara gerilyawan mengkonfirmasi bahwa mereka telah memasuki Kabul untuk memastikan keamanan.

Tiga sumber senior Taliban juga mengatakan kepada Agence France-Presse (AFP) bahwa pejuang mereka telah menguasai istana presiden dan mengadakan pertemuan tentang keamanan di ibukota.

Mundurnya Ghani dari jabatannya adalah salah satu tuntutan utama Taliban dalam berbulan-bulan pembicaraan damai dengan pemerintah, tetapi dia dengan keras kepala berpegang teguh pada kekuasaan.

Para pemberontak mengatakan mereka menginginkan pemindahan secara damai dalam beberapa hari ke depan.

Baca Juga: Kembaran Raffi Ahmad Mendapat Hujatan dari Netizen Karena Unggahanya di Instagram, Begini Selengkapanya

Minggu pagi, kelompok itu telah memerintahkan para pejuangnya untuk tidak memasuki ibu kota, dengan mengatakan sisa-sisa pasukan pemerintah bertanggung jawab atas keamanan, tetapi seorang juru bicara kemudian mencuit bahwa pasukan Taliban telah memasuki beberapa distrik.

Kejadian di Afghanitab memicu kekhawatiran akan kekosongan keamanan di Kabul karena ribuan polisi dan anggota angkatan bersenjata lainnya telah meninggalkan pos, seragam, dan bahkan senjata mereka.

Amerika Serikat mulai memindahkan warganya dan staf Afghanistan ke bandara Kabul, dengan bantuan ribuan tentara yang dikerahkan ke ibu kota untuk membantu evakuasi.

Seorang pejabat pertahanan AS mengatakan beberapa ratus pegawai kedutaan telah dievakuasi dari Afghanistan, dan bahwa bandara tetap terbuka untuk penerbangan komersial.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan aliansi Barat bekerja untuk menjaga bandara tetap berjalan untuk memfasilitasi dan mengoordinasikan evakuasi.***

 

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: AFP

Tags

Terkini

Terpopuler