LINGKAR KEDIRI – Konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina hingga saat ini masih terus berlanjut.
Gempuran senjata dari pasukan Rusia terus terjadi di Ukraina, hingga membuat sejumlah kota di Ukraina mengalami kerusakan.
Bahkan perang yang terjadi antara Rusia dan Ukriana ini telah membuat banyak korban jiwa berjatuhan.
Walau demikian, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky tetap akan melawan dan tidak menyerah dari pasukan Rusia untuk membela negaranya.
Dikutip dari Hindustan Times, ditengah perang Rusia dan Ukraina, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mencegah China untuk tidak berusahan meningkatkan Rusia dalam invasinya.
Presiden Joe Biden pada hari Jum’at berusaha untuk mecegah China dari meningkatkan Rusia dalam invasinya ke Ukriana, ini dilakukan melalui pertemuan vitual dengan timpalannya dari China Xi Jinping, seperti dilaporkan oleh Reuters.
Komunikasi tersebut merupakan pemanggilan pertama yang dilakukan antara para pemimpin dua negara adidaya sejak Rusia melakukan invasi ke Ukraina, pembicaraan tersebut dilakukan kurang dari dua jam.
Seperti diketahui bahwa Rusia telah mengumumkan invasi ke Ukraina sejak 24 Februari 2022, dengan begitu saat ini perang Rusia dan Ukraina telah memasuki minggu ke empat.
Dikatakan oleh sekertaris pers Gedung Putih Jen Psaki bahwa Joe Biden akan menanyai Xi Jinpping soal ‘dukungan retoris’ Beijing kepada Vladimir Putin dan tidak ada ‘kencaman’ dari invasi Rusia yang telah membuat banyak kekacauan di Ukraina.
Dikatakan oleh Presiden China, Xi Jinping kepada timpalannya dari Amerika Seriikat, Joe Biden bahwa konflik antar negara bukanlah kepentingan siapa pun.
Lalu dikatakan juga oleh Presiden China bahwa Washington harus memikul tanggung jawab yang semestinya untuk perdamaian dunia.
“Hubungan negara ke negara tidak bisa sampai ke tahap permusuhan militer,” kata Xi Jinping.
Ia juga menambahkan bahwa perdamaian dan keamanan adalah harta paling berharga dari komunitas internasional.
Dalam pertemuan vitual dengan Joe Biden, Xi Jinping mengatakan bahkan hubungan ekonomi dua negara harus maju.
“Hubungan antara dua ekonomi teratas dunia harus bergerak maju di jalur yang benar sebagai bagian dari upaya perdamaian dan ketenangan dunia,” katanya.
Pembicaraan tersebut disebut sebagai kesempatan bagi Joe Biden dalam mengevaluasi di mana posisi Beijing dalam perang Rusia dan Ukraina.
Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***