Perang Kyiv-Moskow, NATO Lakukan Latihan Militer di Kutub Utara, Dubes Rusia: Bisa Merusak Ekosistem

23 April 2022, 10:00 WIB
Finlandia dan Swedia semakin yakin bergabung NATO /Pikiran Rakyat Depok

LINGKAR KEDIRI – Konflik antara negara Rusia dan Ukraina hingga saat ini masih belum menemukan titik terang perdamaian.

Justru masalah yang terjadi antara Rusia dan Ukraina ini semakin meluas, dan nampak sulit untuk melakukan perdamaian.

Bahkan sempat dikatakan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa negosiasi dengan Ukraina telah menemukan jalan buntu.

Baca Juga: Bursa Transfer, Mourinho Dikabarkan Segera Bersatu Kembali dengan Gelandang yang Akan Tinggalkan MU Ini...

Hingga saat ini Rusia masih terus melakukan operasi militer di Ukraina, yang membuat penduduk negara tersebut tidak bisa beraktivitas dengan tenang.

Justru banyak penduduk Ukraina yang harus mengungsi ke tempat yang lebih aman dari pertempuran yang dimulai oleh Rusia.

Serangan tanpa henti dari pasukan Rusia telah membuat kerusakan besar di kota-kota Ukraina.

Ditengah peperangan yang terjadi antara Moskow dan Kyiv, Rusia mengaku merasa kahwatir dengan tindakan pasukan NATO di Kutub Utara.

Baca Juga: Spoiler dan Link Baca One Piece 1047, Gomu Gomu No Thunder, Orochi Ternyata Belum Mati?

Dilansir dari Zing News, Rusia mengkhawatirkan terkait NATO yang meningkatkan aktivitasnya di Kutub Utara.

Terkait hal tersebut diungkap oleh Duta Besar Rusia Nikolai Korchunov pada 17 April ia mengatakan bahwa Rusia prihatin dengan peningkatan kegiatan militer Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Kutub Utara.

Kekhawatiran tersebut bukan tanpa sebab, melainkan ada hal yang sangat ditakukan dan bisa terjadi.

“Menurut Korchunov, ini akan menyebabkan "insiden tak terduga" di wilayah tersebut, serta "merusak ekosistem Kutub Utara".

Baca Juga: Tentara Rusia Berhasil Menembak Jatuh Pesawat Ukraina yang Membawa Senjata Barat di Dekat Odessa

Dia mengutip latihan koalisi baru berskala besar yang terjadi di Norwegia utara. "Dalam pandangan kami, ini tidak berkontribusi pada keamanan regional."

Pernyataan Korchunov dibuat dalam konteks latihan baru NATO "Cold Response 2022" (CR 22) di Norwegia dari 14 hingga 31 Maret. Kementerian Pertahanan Norwegia mengatakan latihan itu melibatkan lebih dari 30.000 tentara dari 27 negara,” tulis laporan Zing News.

Tak hanya negara anggota NATO, Swedia dan Finlandia juga turut mengirim pasukannya untuk berpatisipasi dalam kegiatan tersebut

Yang mana dilaporkan, Swedia mengirim 1.600 tentara dan Finlandia mengirim 680 tentara.

Baca Juga: Sinetron Ikatan Cinta 21 April 2022: Pantang Padam, Perkataan Andin Ini Buat Nino Terdiam

Seperti diketahui, bahwa Finlandia dan Swedia saat ini tengah mempertimbangkan untuk bergabung dengan NATO.

Keinginan untuk bergabung dengan NATO tersebut mulainya diawali setelah Rusia memulai invasi dan operasi militer di Ukraina.

Bahkan keinginan dari Swedia dan Finlandia untuk bergabung dengan NATO ini juga diperingatkan oleh Rusia.

Yang mana Rusia sangat melarang Swedia dan Finlandia untuk bergabung dengan NATO, jika kedua negara tersebut tetap ngeyel, maka Moskow akan memperkuat kemampuannya termasuk mengerahkan senjata nuklir.

Hal tersebut sebagaimana disampaikan oleh Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev.

Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Editor: Haniv Avivu

Tags

Terkini

Terpopuler