Rusia Umumkan Hal Ini, Justru Membuat Warga Ukraina Semakin Terpuruk dan Menderita

30 Maret 2022, 19:23 WIB
Seorang tentara pro-Rusia terlihat di depan sebuah bangunan apartemen yang hancur akibat serangan di kota Mariupol. /Foto: Reuters/Alexander Ermochenko/

LINGKAR KEDIRI - Konflik antara Rusia dan Ukraina terjadi tidak terlepas dari sejarah panjang antara Rusia dan Ukraina.

Bahkan saat ini konflik antara Rusia dan Ukraina semakin memanas, sejak Presiden Vladimir Putin mengumumkan operasi militer ke Ukraina.

Sementara invasi Rusia ke Ukraina yang dapat dianalisis, salah satu yang Presiden Vladimir Putin rasakan dan sulit untuk mentolerir yaitu penghinaan terus-menerus Moskow oleh Amerika Serikat sejak pembubaran Uni Soviet pada tahun 1991.

 Baca Juga: Pendeta Saifudin Ibrahim Tersangka Penista Agama Terancam 6 Tahun Penjara

Namun, karena saat ini invasi Rusia ke Ukraina tidak berjalan secepat atau setegas yang diharapkan, Vladimir Putin pun mencoba untuk meningkatkan serangannya.

Semenjak invasi Rusia berlangsung ledakan biasa terdengar datang dari kota pinggiran kota Irpin daerah barat laut ibukota Kyiv.

Militer Ukraina mengatakan masih mengendalikan Irpin, tetapi situasi di sana terlalu berbahaya bagi warga sipil.

 Baca Juga: Berhasil Diringkus, Tukang Siomay Pelaku Pencabulan Anak Diancam 15 Tahun Penjara

Sebelumnya, pihak Rusia mengumumkan bahwa mereka secara signifikan mengurangi aktivitas militer di daerah sekitar Kyiv dan Chernihiv karena pembicaraan putaran kelima di Istanbul telah membuat kemajuan dalam masalah netralitas dan status non-nuklir Ukraina.

Kedua belah pihak menilai pertemuan di Istanbul sebagai bermakna positif atau konstruktif, sehingga membuka pintu bagi harapan de-eskalasi.

Namun, Pentagon mengatakan Rusia hanya mengerahkan sejumlah kecil pasukan di dekat Kyiv dan mungkin bersiap untuk serangan besar di tempat lain. Sebagian besar pasukan Rusia di sekitar Kyiv tetap di tempatnya, menurut juru bicara Pentagon John Kirby.

 Baca Juga: Menggegerkan Zelensky Sempat Mengaku Ukraina Tak Dapat Bergabung dengan NATO, Ada Apa?

Militer Ukraina juga memperingatkan bahwa penarikan Rusia di sekitar Kyiv dan Chernihiv kemungkinan hanya rotasi unit individu dan memiliki tujuan yang menyesatkan.

Pertempuran di Ukraina telah memasuki hari ke-35 sejak Rusia melancarkan operasi militer khusus di Ukraina. Ribuan orang terbunuh, jutaan lainnya kehilangan tempat tinggal.

 Baca Juga: Berhasil Musnahkan 30 Senjata Tajam dari Tawuran, Kapolres Tangerang Kota: Ada yang Dibuat Sendiri

Situasi semakin sulit bagi sekitar 160.000 orang yang terperangkap di Mariupol, sebuah kota di Ukraina timur yang dikepung oleh pasukan Rusia.

Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***

Editor: Yulian Fahmi

Sumber: Zing News

Tags

Terkini

Terpopuler