Rusia Terus Lakukan Serangan dan Kuasai Wilayah, Ukraina Meminta Banyak Senjata dari Negara Ini

2 April 2022, 19:10 WIB
Ilustrasi dampak perang di Ukraina. /Pexels/Алесь Усцінаў//

LINGKAR KEDIRI - Konflik antara Rusia dan Ukraina terjadi tidak terlepas dari sejarah panjang antara Rusia dan Ukraina.

Bahkan saat ini konflik antara Rusia dan Ukraina semakin memanas, sejak Presiden Vladimir Putin mengumumkan operasi militer ke Ukraina.

Pihak Inggris mengatakan Rusia masih melakukan banyak serangan di Chernihiv dan ibukota Kyiv, meskipun sebelumnya mengatakan akan mengurangi aktivitas militer di kota-kota ini untuk memfasilitasi negosiasi.

 Baca Juga: Jika Memiliki Lemak Ini di Perut, Hati-hati Sebab Penyakit Ini Tak Segan Mengintai Anda

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memperingatkan bahwa penarikan Rusia di wilayah utara dan tengah adalah taktik Moskow untuk mempersiapkan serangan di tenggara Ukraina.

"Kami tahu mereka menarik diri dari tempat di mana kami melawan untuk pindah ke area penting lain yang mungkin sulit bagi kami," kata Zelensky.

Di tenggara, Institute for the Study of War (ISW) mengatakan militer Rusia masih membuat maju mantap ke kota utama Mariupol.

 Baca Juga: Di Malam Menjelang Pembunuhan, Wanita Ini Ungkap Ada Seseorang Membukakan Pintu TKP untuk Para Eksekutor

Rusia pada 1 April setuju untuk membuka kembali koridor kemanusiaan untuk mengevakuasi orang-orang di Mariupol.

Namun, di bidang militer, pembaruan terbaru ISW mengatakan bahwa militer Rusia dapat mengontrol atau memaksa Mariupol untuk menyerah dalam beberapa hari ke depan. Sebelumnya, badan tersebut melaporkan bahwa Rusia dapat menduduki kota itu dalam beberapa minggu.

ISW mengatakan bahwa jika Mariupol jatuh, Rusia dapat berkoordinasi dengan pasukan di Kharkiv untuk membuat penjepit untuk mengisolasi tentara Ukraina di wilayah Donbas di timur.

 Baca Juga: Jika Anda Sering Terbangun Saat Tengah Malam, Kemungkinan Anda sedang Kekurangan Nutrisi Ini

Bantuan militer ke Ukraina mendapatkan peningkatan karena Barat mengatakan akan mengirim kendaraan lapis baja dan artileri jarak jauh ke Ukraina. Sebelum itu, bantuan Ukraina sebagian besar berupa rudal dan pesawat tak berawak.

Belum jelas jenis senjata apa yang akan digunakan Barat untuk membantu Ukraina, tetapi Australia sendiri telah mengatakan akan memberi Kyiv kendaraan lapis baja Bushmaster dengan ketahanan ranjau.

"Kami tidak hanya mengirim doa, kami mengirim senjata, amunisi, persediaan, baju besi, dan kami mengirim kendaraan lapis baja Bushmaster," kata Perdana Menteri Australia Scott Morrison.

 Baca Juga: Detik-detik Penetapan Tersangka, Mimin Istri Muda Yosef Diduga Akan Dipanggil ke Polda Jabar, Ada Apa?

Canberra mengambil langkah itu setelah Presiden Zelensky berbicara kepada Majelis Nasional pada 31 Maret meminta lebih banyak senjata dari Australia.

Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.

Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***

Editor: Yulian Fahmi

Sumber: Zing News

Tags

Terkini

Terpopuler