Gabung dengan NATO, Finlandia Terancam Jadi Target Invasi Moskow Berikutnya, Pihak Rusia Beri Peringatan

16 April 2022, 10:00 WIB
Bendera Finlandia. Finlandia dilaporkan akan bergabung dengan NATO. /Pexels/Baptiste Valthier/

LINGKAR KEDIRI – Perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina hingga saat ini masih belum berkahir dengan keputusan damai.

Invasi yang dilakukan oleh pasukan Rusia telah membuat banyak penderitaan bagi penduduk Ukraina.

Serangan militer yang telah dilakukan oleh pasukan Rusia telah membuat banyak bangunan hancur di kota-kota Ukraina.

Baca Juga: Pelatih Xavi Dikabarkan Salahkan Fans Jerman yang Sebabkan Barca Harus Angkat Kaki dari Liga Eropa

Hingga saat ini operasi militer masih terus dilakukan oleh pasukan Rusia di wilayah Ukraina.

Walau demikian, hal tersebut belum membuat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyerah dari pasukan Rusia.

Ditengah peperangan yang masih terus berlanjut, dikabarkan bahwa kemungkinan Finlandia akan segera bergabung dengan NATO.

Dilansir dari 19fortyfive.com, disebutkan bahwa Finlandia merupakan salah satu negara Uni Eropa yang tidak bergabung dengan aliansi NATO.

Baca Juga: Hadiri Pernikahan Sahabat, Dinda Hauw dan Rey Mbayang Tuai Pujian Warganet, Ternyata Gara-gara Hal Ini

Walau selama beberapa dekade, keinginan Finlandia untuk bergabung dengan NATO sangat tipis.

Namun kini setelah melihat situasi geopolitik di Eropa sudah mulai berubah selama beberapa tahun, kemungkinan Finlandia akan segera bergabung dengan NATO.

Mengenai kabar yang mengatakan bahwa Finlandia akan bergabung dengan NATO, Presiden Finlandia Sauli Niinisto mengatakan bahwa Finlandia dapat memilih untuk memutuskan posisi netralitas militernya yang telah berusia puluhan tahun.

“Ruang Finlandia untuk bermanuver dan kebebasan memilih juga mencakup kemungkinan penyelarasan militer dan pengajuan keanggotaan NATO, jika kita sendiri yang memutuskan demikian,” kata Niinisto.

Baca Juga: Pihak China Klaim Prospek Pesawat Indonesia Suram, Negara Tirai Bambu Akhirnya Harus Menyesal

Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin juga mengatakan seeblumnya bahwa mempertahankan status quo sekarang memiliki konsekuensi.

“Baik bergabung maupun tidak bergabung adalah pilihan yang memiliki konsekuensi,” kata Marin.

“Kita perlu menilai efek jangka pendek dan jangka panjangnya. Pada saat yang sama, kita harus mengingat tujuan kita; memastikan keamanan Finlandia dan Finlandia dalam segala situasi,” tambahnya.

Mengenai kabar yang mengatakan bahwa Finlandia berpeluang gabung dengan NATO ini juga turut ditanggapi oleh pihak dari Rusia.

Baca Juga: Volodymyr Zelensky Berbahagia: Amerika Serikat Berjanji Memasok 12.000 Lebih Senjata Anti Tank ke Ukraina

Seperti diketahui bahwa Rusia sangat menolak jika Swedia dan Finlandia bergabung dengan aliansi NATO.

Larangan Rusia agar Finlandia dan tidak bergabung dengan NATO ini bukan tanpa sebab lantaran ada sejumlah hal yang membuat Moskow menolak hal itu.

Alasan tesebut diantaranya, Finlandia merupakan negara yang berbatasan dengan Rusia, dan keputusan seperti itu akan menempatkan musuh tepat di depan pintu Rusia.

Terlebih pada Minggu ini, legislator Rusia Vladimir Dzhabarov juga telah memberikan peringatan bahwa Finlandia akan menghadapi dampak serius jika bergabung dengan aliansi militer Barat.

Ia bahkan juga mengatakan bahwa jika Finlandia gabung dengan NATO, hal tersebut akan menjadikan negara itu “target” yang adil bagi Rusia dan memastikan untuk penghancuran negara mereka.

Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Editor: Haniv Avivu

Tags

Terkini

Terpopuler