LINGKAR KEDIRI – Konflik politik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina hingga saat ini masih terus berlanjut .
Invasi yang dilakukan oleh Rusia di Ukraina ini telah membuat banyak kehancuran di wilayah negara tersebut.
Pasukan Moskow yang dikerahkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin untuk melakukan operasi militer terus membanjiri negara Ukraina.
Baca Juga: Satu Orang Tewas Ditempat Akibat Kecelakaan Maut, Korban Sempat Terpelentang
Tindakan yang telah dilakukan oleh Vladimir Putin di Ukraina ini juga telah mendapatkan kencaman dan sanksi dari banyak negara.
Walau demikian hal tersebut tidak membuat Rusia takut dan mudur dari tanah Ukraina.
Banyak wilayah yang hancur akibat invasi yang dilakukan oleh Rusia, salah satunya Kyiv dan kota-kota lainnya di negara Ukraina.
Bahkan wilayah Ukraina selatan tepatnya di Mariupol, pasukan Rusia berhasil mengepung kawasan tersebut.
Baca Juga: Negosiasi Vladimir Putin Menemui Jalan Buntu, Rusia Mendesak Ukraina Meletakkan Senjata
Bahkan pihak dari Rusia juga menyebutkan bahwa, ribuan tentara Ukraina di Mariupol menyerah dari pertempuran.
Dilansir dari Zing News, sekitar lebih dari 1.000 tentara Ukraina menyerah di Mariupol dalam melawan Rusia.
Pada 13 April Kementerian Pertahanan Rusia menyampaikan bahwa 1.026 tentara Brigade Marinir ke-36 Ukraina, termasuk 162 perwira, menyerah di kota pelabuhan Mariupol.
“Di kota Mariupol, dekat pabrik besi dan baja Ilyich, setelah serangan yang berhasil oleh angkatan bersenjata Rusia dan unit milisi Republik Rakyat Donetsk, 1.026 tentara Ukraina dari Brigade Marinir No. 36 secara sukarela meletakkan senjata mereka dan menyerah,” kata Kementerian Pertahanan Rusia.
Baca Juga: Pihak Ukraina Sampaikan Angin Segar untuk Para Pejuang Disaat Pasukan Zelensky Mulai Menyerah
Pihak Rusia juga mengkalim bahwa 151 tentara Ukraina yang terluka telah dilakukan pearawatan di tempat dan dibawa ke rumah sakit yang berada di kota Mariupol.
Staf Umum Ukraina sebelumnya juga menyampaikan bahwa pasukan Rusia telah melakukan serangan terhadap pabrik baja Azovstal dan pelabuhan di Mariupol.
Sebelumnya Pemimpin Republik Chechnya (Rusia) Ramzan Kadyrov mengatakan bahwa lebih dari 1.000 marinir Ukraina telah menyerah di Mariupol.
Ia juga meminta pasukan yang bersembunyi di pabrik baja Azovstal untuk menyerah.
“Di dalam pabrik Azovstal, sekitar 200 orang terluka, tetapi tidak dapat menerima bantuan medis apa pun” kata Kadyrov.
Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***