CAATSA AS Berhasil Gagalkan Pembelian Jet Tempur Su-35 Rusia, Indonesia Bisa Jadi Memboyong Su-57 Siluman

27 April 2022, 09:30 WIB
Akankah terkena sanksi CAATSA jika tetap membeli Sukhoi su-35? /The Eurasian Times

LINGKAR KEDIRI – Indonesia merupakan negara yang akhir-akhir ini menjadi sorotan banyak media asing luar negeri.

Salah satunya yang di sorot dari Indonesia adalah kontrak yang dijalinnya dengan sejumlah negara maju di dunia.

Kontrak tersebut dijalin dalam rangka untuk membeli persenjataan atau perlengkapan militer seperti jet tempur.

Baca Juga: Usia Lansia di Atas 65 Tahun, Cegah Tulang Keropos, Makan Buah Ini Saat Berbuka Puasa

Indonesia dikabarkan akan segera mendapatkan banyak jet tempur dari berbagai negara dan dengan jenis yang berbeda.

Salah satunya yakni Rafale Prancis jet tempur kebanggaan Dassault Aviations, menurut informasi yang beredar NKRI akan medapatkan sebanyak 42 unit pesawat tempur dari Prancis tersebut.

Selain itu juga masih ada kontrak dengan negara lainnya yang juga dijalin oleh Indonesia.

Indonesia juga mengalami kegagalan dalam menjalin kontrak kerja sama untuk membeli jet tempur.

Salah satunya kontrak kerja sama dengan Rusia dalam pembelian Sukhoi Su-35.

Baca Juga: Informasi Kasus Subang, Danu Dalam Kondisi Membingungkan, Gonggongan Anjing Pelacak Bisa Menjadi Petunjuk?

Salah satu hal yang membuat Su-35 Rusia gagal dibeli oleh Indonesia yakni adanya sanksi CAATSA AS.

Yang mana AS sangat melarang Indonesia dalam membeli Su-35 buatan Soviet tersebut.

Jika sanksi CAATSA AS dijatuhkan maka hal ini juga akan berdampak buruk bagi Indoensia.

Sehingga pada akhirnya Indonesia membatalkan pembelian Su-35 dari Rusia.

Walau Su-35 Rusia gagal dibeli, Indonesia dikabarkan perpeluang mendapatkan Su-57 Rusia, jet tempur tangguh milik Soviet.

Baca Juga: Zelensky Diambang Batas Melawan Putin, Rusia Menolak Seruan Gencatan Senjata di Ukraina: Itu Tidak Tulus

Dilansir dari TASS, dilaporkan bahwa pada Juni 2021 lalu CEO Rosoboronexport Aleksandr Mikheyev memberikan tawaran kepada sejumlah negara di Asia Tenggara.

Ia menawarkan penjualan Su-57 Felon ke Asia Tenggara untuk mempromosikan pesawat tempur siluman buatan Rusia.

“Kami melihat permintaan dan minat Asia Tenggara, empat atau lima negara (menunjukkan ketertarikan membeli Su-57),” kata Mikheyev.

Mikheyev juga memberikan pernyataan bahwa dalam penawaran tersebut, sudah ada negara Asia Tengara yang melakukan negosiasi dalam rangka pembelian Su-57 siluman.

Walau demikian, ia tidak menyebutkan secara gamblang siapakah negara tersebut.

Bahkan dari kelima negara yang dimaksudnya itu, dapat dipastikan bahwa Indonesia juga masuk kedalam bagian negara yang ditawari Su-57 Rusia.

Jika benar Indonesia memboyong Su-57 dari Rusia, maka hal tersebut bisa menjadi pembalasan untuk AS yang telah membatalkan pembelian Su-35 oleh Indonesia.

Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Editor: Haniv Avivu

Tags

Terkini

Terpopuler